Ahad 18 Oct 2015 09:52 WIB

GAMKI Harap Masyarakat Tidak Terpicu Oleh Tragedi di Aceh Singkil

Rep: c08/ Red: Muhammad Subarkah
Petugas medis memasang infus pada pasien Uyung (27),  korban tembak pada konflik di Aceh Singkil, saat dirujuk di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh, Rabu (14/10).
Foto: Antara/Ampelsa
Petugas medis memasang infus pada pasien Uyung (27), korban tembak pada konflik di Aceh Singkil, saat dirujuk di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh, Rabu (14/10).

REPUBLIKA.CO.id, JAKARTA- Ketua Umum Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Michael Wattimena menyayangkan adanya peristiwa kekerasan yang mengatasnamakan agama yang terjadi di Aceh Singkil baru-baru ini. Menurut Michael, apapun bentuk kekerasan yang dilakukan, terutama yang membawa embel-embel agama hanya akan menimbulkan konflik horizontal dan merugikan banyak pihak terutama masyarakat sekitar.

Agar konflik ini ini tidak semakin meluas, Michael berharap agar masyarakat baik yang Islam maupun yang Kristen tidak terprovokasi dengan kejadian tersebut. Menurut dia semua pihak harus mengutamakan perdamaian dan menjaga keamanan bersama dari upaya pihak tertentu untuk memecah belah bangsa.

"Kami menyampaikan duka cita atas tragedi yang mengakibatkan jatuhnya korban di Aceh Singkil. Kami juga mengajak masyarakat agar tidak melakukan ataupun terpengaruh oleh segala bentuk provokasi yang berpotensi memperkeruh suasana," kata Michael, melalui siaran pers yang diterima ROL, Ahad (18/10).

Michael yang juga Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat itu meminta kepada aparat keamanan yaitu TNI, Polri, dan juga pemerintah baik pusat dan daerah untuk lebih menjamin keamanan, terutama korban yang saat ini mengungsi akibat kejadian bentrokan warga karena sengketa pendirian rumah ibadah itu.

Karena menurut Michael, warga Kuta Lerengan Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten aceh Singkil yang mengungsi ke berbagai daerah harus segera dipulangkan agar bisa kembali beraktivitas secara normal.

"Kita mendorong dan mendukung upaya pemerintah dan aparat keamanan untuk bekerja maksimal dalam menangani korban serta melakukan proses hukum yang adil,” ujar politikus asal Papua itu.

GAMKI pun kata Michael berpartisipasi dalam bentuk sumbangan materi kepada korban yang ada di Aceh Singkil. Pihaknya kata dia sudah mengumpulkan dana amal sebanyak Rp 10 juta untuk diberikan kepada warga yang terkena dampak dari konflik yang terjadi pada Selasa (13/10) lalu itu.

Seperti diketahui, bentrokan yang terjadi di Aceh Singkil terjadi karena adanya sejumlah pihak yang ingin membongkar bangunan yang akan dijadikan sebagai tempat ibadah. Upaya pembongkaran itupun mendapat perlawanan dari masyarakat setempat sehinga terjadilah aksi bentrok yang mengakibatkan adanya korban tewas dan luka-luka.

 
 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement