Sabtu 17 Oct 2015 23:33 WIB
Pilkada 2015

KPU Gelar Simulasi Pemungutan Suara di Daerah Calon Tunggal

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Karta Raharja Ucu
 Pilkada Serentak (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pilkada Serentak (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara untuk Pilkada dengan calon tunggal. Simulasi digelar di TPS 4 Kampung Citatah, Desa Sukaherang, Kecamatan Singaparna, Tasikmalaya, Sabtu (17/10).

Tasikmalaya adalah salah satu daerah yang hanya memiliki satu pasangan calon (paslon) yakni. "Disini hanya satu pasangan calon, tapi kita tetap memilih, sesuai dengan putusan MK, memilihnya menyatakan setuju atau tidak setuju dengan pasangan calon yang satu ini untuk menjadi kepala daerah di tempat kita," ujar Komisioner KPU Pusat Hadar Nafis Gumay saat membuka simulasi Pilkada, Sabtu.

Berbeda dengan pemilihan pada umumnya, dimana ada beberapa pasangan calon yang dipilih, menurut Hadar, untuk model pemungutan suara calon tunggal tersebut tidak demikian. Karenaa hanya satu paslon, pilihan pun hanya dihadapkan pilihan setuju atau tidak setuju.

"Kita milih setuju atau ngga setuju, ini model baru, makanya kita harus sukseskan," ujar Hadar.

Ia menjelaskan dalam simulasi tersebut, pemilih juga dihadapkan dua desain surat suara untuk mencoblos calon kepala daerah, dimana desain pertama yakni kertas A hanya terdapat nama paslon kemudian pilihan setuju dan tidak setuju. Sementara kertas B, desain pemilihan dengan nama palson disertai gambar, lalu diikuti dengan pilihan setuju maupun tidak setuju.

"Simulasi atau kegiatan rekayasa atau uji coba bukan beneran ini, kita laksanakan sifatnya khusus, setidaknya ada tiga daerah yakni Kabupaten Tasikmalaya ini, Blitar dan Timor Tengah Utara di NTT," ujar Hadar.

TPS 4 sendiri memiliki jumlah pemilih sebanyak 662 dengan rincian 310 perempuan dan 352 laki laki. Sementara penyandang disabilitas di TPS itu hanya memiliki satu pemilih yakni penyandang tuna grahita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement