Rabu 14 Oct 2015 04:15 WIB
Sandal Lafaz Allah

MUI Ikut 'Turun Tangan' Teliti Lafaz Allah di Sandal

Sandal berlafaz Allah
Foto: sosmed
Sandal berlafaz Allah

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik, Jawa Timur turut membantu meneliti keberadaan sandal bertuliskan/berlafaz Allah yang meresahkan masyarakat di provinsi itu.

Penasehat MUI Gresik KH Nur Muhammad, Selasa, mengaku telah memanggil sejumlah anggota MUI yang ahli di bidang kaligrafi arab dan tulisan arab untuk meneliti beberapa sudut tulisan sandal yang diduga melecehkan umat Islam tersebut.

"Kami sudah mengambil tindakan dengan meminta sejumlah anggota MUI untuk meneliti tulisan di sandal, dan kesimpulannya masih mendalami 'khod' atau setiap sudut lafal apa benar bertuliskan Allah atau hanya mirip," kata Nur Muhammad ditemui di Kantor Polres Gresik.

Untuk itu, MUI Gresik mengimbau agar masyarakat khususnya umat Islam di Jawa Timur agar tidak mudah terpancing dengan adanya isu Suku, Ras dan Agama (SARA) yang dimunculkan melalui keberadaan sandal bertuliskan Allah SWT.

"Untuk masalah pidana kasus dan polemik ini kita serahkan kepada pihak berwajib, dan apakah ada kesengajaan atau tidak, pihak MUI sepenuhnya menyerahkan kepada kepolisian," katanya.

Sebelumnya, dari pengakuan pemilik perusahaan, Mr Lou Hwa tidak mengetahui jika produksi sandalnya ada lafaz Allah dan menyebabkan polemik di masyarakat, khususnya di Jawa Timur karena alat produksi sandal didatangkan dari Tiongkok.

Sementara itu, kasus ini bermula dari masyarakat yang memposting gambar sandal bertuliskan Allah di salah satu laman atau internet, sehingga membuat sejumlah masyarakat marah dan meminta aparat kepolisian untuk mengusut kasus tersebut.

Kemudian, Polres Gresik menindaklanjuti dengan menggerebek pabrik produksi sandal PT Pradipta Perkasa Makmur KM 33,3 di Jalan Raya Wringinanom, Desa Sumberame, Kecamatan Wringin Anom, Kabupaten Gresik.

Dalam upaya penggerebekan itu, aparat kepolisian resor Gresik mengamankan alat cetak sandal bertuliskan Allah yang berasal dari Cina, dan menyita sekitar 600 sandal milik PT Pradipta Perkasa Makmur yang belum dipasarkan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement