REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali gagal mengunjungi Jambi pada hari ketiga kunjungannya ke Sumatra. Kondusi jarak pandang di Bandara Sultan Thaha Jambi hanya 600 meter, sehingga tidak memungkinkan pesawat kepresidenan untuk mendarat.
Jarak pandang di Jambi pada hari ketiga kunjungan Presiden Jokowi sejak Sabtu (10/10) pagi hingga siang berfluktuasi. Pukul 07.00 - 07.30 WIB jarak pandang sejauh 900 meter. Sedangkan siang hari sekitar pukul 12.30 WIB meningkat ke 1.500 meter. Pada pukul 17.00 WIB kembali menurun ke 600 meter.
Dengan kondisi jarak pandang yang tidak memungkinkan, Presiden Jokowi memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Setelah mendarat di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma pada malam hari, ia menelpon Gubernur Jambi mengenai penundaan kunjungan kerja ke Jambi.
"Presiden menyampaikan akan terus memantau perkembangan penanganan pemadaman kebakaran lahan dan kabut asap di Jambi," kata Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana pada rilis yang didapat Republika, Ahad (11/10).
Untuk Mengisi agenda hari ketiga kujungan kerja di Sumatra, Presiden Jokowi memutuskan meninjau proyek pembangunan stasiun kereta api Bandara Minangkabau yang rencananya beroperasi bulan Desember 2015.