Sabtu 10 Oct 2015 22:43 WIB

Jokowi Rahasiakan Negara Asal Pesawat Waterbombing

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nur Aini
Pesawat Pembom Air
Foto: abc.net
Pesawat Pembom Air

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN -- Pemerintah berencana membeli minimal tiga pesawat khusus untuk penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan atau pesawat waterbombing. Namun, pemerintah masih enggan menyebut jenis pesawat yang dapat mengangkut air lebih dari 12 ton hingga 15 ton tersebut. Pemerintah juga masih bungkam ihwal dari negara mana pesawat tersebut akan dibeli.

"Jangan nyebut negaranya nanti merek-nya tahu," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau pembangunan jalur untuk Stasiun Bandara Internasional Minangkabau (BIM)-Duku di Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar), Sabtu (10/10).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, tahun depan berencana membeli minimal tiga pesawat yang memiliki kapasitas air 12 ton. Saat ini, anggarannya masih akan dibahas dengan DPR RI. Dengan begitu, terkait penanganan kabut asap, presiden menargetkan dapat diatasi dalam waktu dua pekan.

Wacana pembelian pesawat waterbombing muncul setelah adanya bantuan dari beberapa negara untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Sumatra dan Kalimantan. Bantuan tersebut, akan dipusatkan untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan di wilayah Provinsi Sumatra Selatan. Sebab, berdasarkan pemantauan, jumlah titik api terbanyak berada di Sumatra Selatan. Presiden mengungkapkan sudah ada beberapa negara sanggup memberi bantuan, yakni Singapura, Malaysia, Korea, Rusia, Australia, dan Cina. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement