Keberhasilan pemerintahan Jokowi–JK menurut publik, terdiri pemberian Kartu Indonesia Sehat (15,5 persen), pemberantasan KKN (6,5 persen), pemberian Kartu Indonesia Pintar (5,1 persen), pembangunan infrastruktur (4,5 persen) dan hukuman mati bagi pengedar narkoba (3,4 persen) dan menggalakkan pemberantasan narkoba (3,3 persen). Yang menarik 38,1 persen tidak tahu/tidak menjawab.
Kegagalan pemerintahan Jokowi–JK menurut publik, meliputi harga kebutuhan pokok mahal (17,3 persen), tidak mampu mengatasi masalah ekonomi (13,3 persen), melemahnya nilai tukar rupiah (7,4 persen), meningkatnya harga BBM (4,3 persen), program visi dan misi belum terbukti (4,1 persen).
Program pemerintahan Jokowi–JK yang paling disukai publik yaitu kesehatan (18,6 persen), program pendidikan (7,9 persen), dekat dengan rakyat (6,5 persen), terbukti kinerjanya (5,2 persen), dan program BLT (3,6 persen).
Program pemerintahan Jokowi–JK yang paling tidak disukai publik yaitu kenaikan harga BBM (10,3 persen), kinerjanya belum terbukti (4,8 persen), harga kebutuhan pokok semakin mahal (4,8 persen), pelayanan kesehatan sulit (3,7 persen) dan ekonomi kurang stabil (2,1 persen).