REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada tujuh nama yang disebut Presiden Joko Widodo cocok dan berpotensi jadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo dari PDIP di Pilpres 2024. Diantaranya yakni Erick Thohir, Sandiaga Uno, Mahfud MD, Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartanto, dan Prabowo Subianto.
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai cawapres yang dibutuhkan Ganjar adalah sosok yang memiliki kedekatan, kinerja yang baik, memiliki suara Nadhlatul Ulama dan elektabilitas yang menambah suara Ganjar. Dari ketujuh nama tersebut, Qodari menilai berbagai elemen tersebut ada di sosok yang disebut Jokowi pertama yakni Menteri BUMN Erick Thohir.
"Jadi memang kalau dibandingkan dengan calon yang lain, saya melihat sih Pak Erick itu menonjol, boleh dibilang Pak Erick calon wakil presiden yang paling lengkap dibandingkan calon-calon lainnya," ujar Qodari dalam keterangannya kepada Republika, Ahad (23/4/2023).
Qodari menuturkan, paket lengkap yang dimiliki Erick diantaranya dari kedekatan, kinerja, afiliasi organisasi dan segi elektoral. Dari sisi kedekatan, Erick dinilai cukup dekat dengan Ganjar dan juga Jokowi.
Begitu juga dari kinerja Erick di Pemerintahan Jokowi diakui banyak membuat perubahan di Kementerian BUMN. Hal ini sesuai dengan slogan Ganjar yakni keberlanjutan pembangunan dari program Pemerintahan Jokowi.
"Jadi dari segi kedekatan iya, dari kinerja juga iya. ditambah lagi mungkin Pak Erick pada hari ini bagian dari keluarga besar Nahdlatul Ulama, di mana NU itu kan ideologisnya toleran, pluralimsme seperti Pak Jokowi dan secara elektoral juga jumlahnya sangat besar," ujar Qodari.
Dari sisi elektabilitas, Erick juga masuk tiga besar sebagai cawapres potensial dalam berbagai lembaga survei.
Karenanya dibandingkan dengan calon yang disebut tersebut, Erick dinilai memenuhi kriteria yang dibutuhkan Ganjar."Pak Erick itu paling lengkap dibandingkan calon-calon lainnya. Misalnya Sandi Uno dia bukan bagian dari NU Airlangga bukan, meski pun ada yang bagian NU tetapi secara electoral tidak setinggi Erick," ujarnya.
"Erick elektibilitasnya juga tinggi, setidaknya bagian dari tiga besar cawapres dalam berbagai survei. Ya dari kedekatan pribadi, kinerja, dari afiliasi organisasi dari elektoral ET menenuhi semua aspek tersebut," ujarnya.