REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Areal pertanian yang mengalami kekeringan di Kabupaten Sukabumi mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya. Saat ini jumlahnya telah menembus sekitar 7 ribu hektare.
Data dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, luasan kekeringan hingga akhir September mencapai 7.357 hektare. "Jumlah lahan yang kekeringan mengalami penambahan," terang Kepala DPTP Kabupaten Sukabumi Sudrajat kepada wartawan di sela-sela kunjungan Menteri Pertanian Amran Sulaiman ke sentra tanaman hias di Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, Selasa (6/10).
Rinciannya, kekeringan ringan 2.013 hektare, kekeringan sedang 2.784 hektare, kekeringan berat berat 1.643 hektare, dan puso atau gagal panen seluas 917 hektare. Fakta ini menunjukkan banyak petani yang mengalami kerugian yang cukup besar akibat kekeringan.
Untuk mengatasi kekeringan ini ujar Sudrajat, pemerintah sebelumnya telah memberikan bantuan alat pompa. Namun, keberadaan alat pompa ini memang harus didukung ketersediaan sumber air di sekitar areal persawahan.
Sudrajat mengungkapkan, saat ini pun sebagian petani mulai menyiapkan lahan pertaniannya untuk ditanami padi. Langkah tersebut sejalan dengan program pemerintah dalam gerakan percepatan tanam.
Para petani lanjut Sudrajat, jangan menunggu turunnya hujan dalam intensitas tinggi. Namun, mereka bisa melakukan penanaman ketika akan memasuki musim penghujan.
Salah seorang pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Surade H Sahlan mengatakan, saat ini sebagian petani memang tengah mempersiapkan lahan untuk menyambut musim tanam. Sebelumnya, para petani ada yang beralih profesi menjadi tukang bangunan selama musim kemarau.