Senin 05 Oct 2015 11:37 WIB

Aksi Teatrikal Jenderal Besar Soedirman di HUT TNI ke-70

Rep: C23/ Red: Erik Purnama Putra
Patung Jenderal Besar Soedirman.
Foto: Antara
Patung Jenderal Besar Soedirman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan HUT Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-70 juga digelar di Markas Kodam Jaya, Jakarta Timur, Senin (5/10). Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok bertindak sebagai inspektur upacara.

Seusai membacakan amanat-amanat dari Presiden Joko Widodo untuk TNI, Ahok pun membubarkan upacara. Setelah itu, TNI menggelar sebuah pementasan teatrikal tentang Jenderal Besar Soedirman.

Para prajurit Rindam Jaya yang biasa mengenakan seragam loreng-loreng, tampil seperti warga desa. Topi caping dan selendang tampak dominan pada atribut mereka.

Di awal, para anggota TNI, yang beraksi di lapangan Benteng Sapta Marga tersebut, menampilkan kegiatan sehari-hari maayarakat desa. Bertani, berternak, bahkan hingga sabung ayam untuk melepas kejenuhan. Semua tampak damai dan permai. Karena Indonesia baru saja merebut kemerdekaan pada Agustus 1945.

Hingga akhirnya, pada Oktober 1945, sekutu kembali datang bersama NICA dengan maksud menguasai lagi bumi pertiwi. Pertempuran pun pecah.

Para prajurit Rindam Jaya, yang terbelah dua, yakni sebagai sekutu dan pejuang pribumi pun saling baku tembak. Suara letupan senjata dan ledakan bom berseliweran di lapangan Benteng Sapta Marga. Suasana yang awalnya damai, berubah menjadi kisruh.

Pada titik tersebut, sosok Jenderal Besar Soedirman yang terkenal dengan strategi perang gerilya hadir di lapangan. Aksi teatrikal yang diperankan oleh para anggota Rindam Jaya itu benar-benar menguraikan detail kisah Sudirman.

Mulai dari kelahiran, pendidikan yang ditempuh, hingga perannya dalam peperangan. Hingga akhirnya dia harus gugur demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Aksi itu pun diakhiri dengan sebuah puisi dan riuh rendah tangan seluruh hadirin yang mengikuti upacara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement