Jumat 02 Oct 2015 13:48 WIB

Puluhan Subak Bali Terancam

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Angga Indrawan
Persawahan di Bali dengan sistem irigasi subak
Foto: in-tourism.com
Persawahan di Bali dengan sistem irigasi subak

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sistem irigasi tradisional subak Bali telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Ahli Pertanian dari Universitas Udayana, Profesor I Wayan Windia mengatakan sejumlah persoalan mengancam keberlangsungan subak di Pulau Dewata.

Bali saat ini memiliki 23 subak yang terdaftar sebagai warisan budaya dunia. Sebanyak 20 subak berada di kawasan Jati Luwih, sementara tiga subak di hulu Tukad Pakerisan.

Hasil monitoring menunjukkan ada sejumlah persoalan. Salah satunya adalah rencana pembangunan lahan parkir yang memanfaatkan lahan sawah produktif di kawasan Jati Luwih. "Padahal bertentangan dengan panduan operasional UNESCO," ujarnya, Jumat (2/10).

UNESCO mengamanatkan bahwa seluruh kegiatan pembangunan harus mendapatkan nota catatan dari lembaga dunia tersebut. Meski rencana pembangunan lahan parkir tersebut sedang dihentikan sementara, namun tetap saja menjadi satu ancaman.

Subak adalah benteng kebudayaan Bali yang menjadi daya tarik pariwisata. Artinya, jika sawah beralih fungsi dan pengairannya rusak, maka Bali tak akan lagi menjadi daya tarik wisatawan. Windia berharap pemangku kepentingan memberi perhatian pada ksejahteraanpetani yang menjaga keberlangsungan subak. 

Selain masalah kesejahteraan, petani juga harus menanggung beban pajak dan kendala operasional, seperti pasokan air terbatas. Petani membutuhkan pendampingan supaya meski ada kegiatan ekonomis, tatanan subak tetap terjaga. 

Anggota DPD RI Komite II dari Provinsi Bali, I Kadek Arimbawa mengatakan pihaknya ikut serta mendukung pembangunan pertanian di Bali. Ia mencontohkan perwakilan DPD dari Provinsi Bali mengusahakan porsi dana kontingensi dari Kementerian Pertanian untuk provinsi yang membutuhkan.

"Dananya ada sekitar Rp 60 miliar dan hanya 13 dari 33 provinsi yang bisa mendapatkannya," kata Arimbawa terpisah.

Dana tersebut, kata dia, bisa digunakan untuk pembangunan dan pengembangan sektor pertanian di Bali. Gubernur Bali, I made Mangku Pastika berharap ditetapkannya subak sebagai warisan budaya dunia tak hanya sekadar kebanggaan saja. Status ini semestinya bisa mengangkat kesejahteraan petani.

"Upaya untuk melestarikan akar budaya Bali patut didukung," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement