Kamis 01 Oct 2015 23:34 WIB

Bogor Marak Kriminalitas, Polisi Siapkan Antisipasi

Rep: C34/ Red: Ilham
Kriminalitas (ilustrasi)
Foto:

Sementara, Kepolisian Resor Kabupaten Bogor juga mendata kenaikan jumlah kriminalitas dalam beberapa bulan terakhir. Semester pertama tahun 2015, total terdapat 1.141 kasus. Sementara, sejak Juli hingga saat ini sudah mencapai 600 kasus yang dikhawatirkan akan terus bertambah.

Pada bulan Juni 2015, terdapat 315 kasus dengan 201 penyelesaian. Bulan Juli, jumlah tersebut meningkat menjadi 381 kasus (215 penyelesaian) dan sedikit berkurang pada Agustus berjumlah 371 kasus (205 penyelesaian).

Kasus yang paling menonjol ialah kasus penipuan seperti informasi undian berhadiah yang mengharuskan pemenang mentransfer sejumlah uang. "Bulan September belum ada rekapitulasi data pasti, tetapi kira-kira sudah mencapai 600 kasus yang akan semakin bertambah," ungkap Kasatreskrim Polres Bogor Auliya Djabar.

Mengatasi hal tersebut, Kapolres Bogor AKBP Suyudi Ario Seto menggagas delapan program antisipatif. Sejumlah program yang dimaksud antara lain Apel Kewilayahan, Ngariung Bareng Polisi, Polisi Masuk Sekolah, Polisi Berkebun, Gowes Kamtibmas, Polisi Door to Door, Tausiyah Jumat, dan Patroli Hotspot.

Kasubbag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena menginformasikan, seluruh program tersebut menjadi strategi Polres Bogor untuk semakin mendekat kepada masyarakat. Diharapkan, masyarakat tidak lagi berjarak dengan polisi dan nyaman berinteraksi.

"Dengan demikian, masyarakat bisa segera melapor jika ada kejadian mencurigakan dan bisa segera kami tindak," kata ia.

Ia menjelaskan, 28 Polsek di bawah Polres Bogor telah berpartisipasi aktif dalam seluruh program itu. Namun, satu program yang masih terkendala ialah Polisi Berkebun.

Program itu merupakan gagasan Kapolres untuk memanfaatkan lahan tidur agar bisa digarap para warga yang terdampak PHK atau yang membutuhkan. Namun, hal yang sukar dipenuhi ialah menemukan lahan tidur yang minim memiliki kans sengketa.

"Masyarakat rata-rata tidak ingin lahannya digarap orang lain, istilahnya dipinjamlahankan. Kami masih mencari lahan yang bisa dimanfaatkan," ujar AKP Ita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement