REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Penggondol Perampokan Uang Rp 4,8 dari armada perusahaan jasa pengiriman uang PT Advantage diringkus. Selain oknum angota Polri, dua orang oknum anggota TNI Kodam IV/Diponegoro terlibat dalam aksi kejahatan ini.
Perihal penangkapan sejumlah pelaku, disampaikan Kapolda Jawa Tengah Irjen Nur Ali, dalam rilis perkara yang digelar di gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah, Kamis (1/10).
Menurut Kapolda, para pelaku ini diringkus di tempat yang berbeda, melalui kerjasama antara tim Polda Jawa Tengah bersama Kodam IV/Diponegoro. Masing-masing adalah Brigadir Supriyanto, anggota Brimob Polda Jawa Tengah.
“Dua pelaku lainya yang juga telah diringkus merupakan oknum anggota Detasemen Intel (Den Intel) Kodam IV/Diponegoro. Masing- masing Sersan Satu Isaac dan Sersan Satu Thrisna,” ungkap Nur Ali .
Kapolda juga mengatakan, dalam penangkapan ini aparat Polda Jawa Tengah dan Kodam IV/Diponegoro juga mengamankan barang bukti hasil kejahatan para pelaku yang telah dilarikan ke Yogyakarta.
Barang bukti tersebut merupakan uang hasil perampokan dan kendaraan bermotor yang digunakan para pelaku sebagai sarana kejahatan. “Kini para pelaku masih ditangani oleh masing-masing kesatuan terkait,” tambahnya.
Kapendam IV/Diponegoro, Kolonel Inf Zainul Bahar tak membantah dua oknum angota TNI yang terlibat dalam perampokan ini merupakan anggota kesatuan Den Intel Kodam IV/Diponegoro.
Saat ini, keduanya kini masih diperiksa oleh kesatuannya, di markas Detasemen Intelijen. Setelah proses ini kedua oknum anggota TNI tersebut akan diserahkan ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) untuk diproses lebih lanjut.
Soal keterkaitan kedua pelaku dengan oknum polisi pengawal mobil pengangkut uang, Kapendam menegaskan masih terus didalami. “Sejauh mana hubungan para pelaku hingga terlibat dalam aksi kejahatan ini masih terus ditelusuri,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah mobil milik perusahaan jasa pengambilan uang PT Advantage yang sedang membawa uang sekitar Rp 4,8 miliar dilaporkan dirampok oleh oknum polisi pengawal kendaraan tersebut, di Tengaran, pada Senin (28/9).
Saat itu, armada PT Advantage ini tengah dalam perjalanan pulang dari Surakarta ke Semarang, dengan mengangkut uang Rp 4,8 miliar berikut dua karyawan perusahaan ini.
Saat hendak menagih utang di rumah salah seorang warga di Dusun Ngabean, Candi Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, inilah pelaku menodongkan senjata api dan melarikan mobil berikut isinya.