Selasa 29 Sep 2015 16:28 WIB

Aetra Upayakan Teknologi Deteksi Kebocoran Pipa Air

Rep: c26/ Red: Dwi Murdaningsih
 Sejumlah pekerja memperbaiki saluran air di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/8). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sejumlah pekerja memperbaiki saluran air di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/8). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Direktur Operasional Aetra Lintong Hutasoit mengupayakan teknologi untuk mendeteksi kebocoran di bawah gedung-gedung dan jalanan beton di sekitaran Jakarta. Ini bagian dari upaya seriusnya untuk membenahi kebocoran air.

"Kita sangat serius untuk menurunkan. Sayang air dibuang-buang. Harus bisa disave. Aetra akan tetap serius menurunkan tingkat kebocoran," kata Lintong, Selasa (29/9).

Ia menyayangkan masih banyak kebocoran pipa saluran air perusahaannya. Kebocoran ini masih sulit diatasi salah satunya karena tata kota Jakarta. Lintong mengatakan tata kota Jakarta sudah penuh dengan kawasan beton. Tentu ini menjadi hambatan besar dalam penanganan kebocoran pipa.

"Penanganan lama air bocor ini karena kalau jujur salah satunya berbanding lurus dengan tata kota. Jakarta itu beton dimana mana mencari bocor susah," ujarnya.

Menurutnya dengan menggunakan beton, pipa yang bocor tidak mudah terdeteksi. Berbeda jika tanah atau aspal biasa akan langsung ketahuan saat ada rembesan basah. Sayangnya beton tidak menembus air. Selain itu pengeboran beton juga cukup mahal. Untuk perbaikan satu kebocoran saja butuh biaya puluhan juta. Tentunya sebagai perusahaan swasta dan investor hal itu menjadi perhitungan tersendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement