Ahad 27 Sep 2015 19:08 WIB

Pemudik Arus Balik Libur Idul Adha Terjebak Macet

Rep: Djoko Suceno/ Red: Indira Rezkisari
Ribuan kendaraan terjebak kemacetan sepanjang 38 Km dari Km 169 Ruas Jalan Tol Cipali hingga Km 207 ruas Jalan Tol Palikanci, Jawa Barat, Rabu (15/7).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ribuan kendaraan terjebak kemacetan sepanjang 38 Km dari Km 169 Ruas Jalan Tol Cipali hingga Km 207 ruas Jalan Tol Palikanci, Jawa Barat, Rabu (15/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Pemudik lebaran Idul Adha dari arah Tasikmalaya menuju Bandung terjebak kemacetan parah. Ada dua titik kemacetan yang dialami para pengendara mobil dan motor dari arah tasikmalaya menuju Bandung dan Jakarta.

Titik kemacetan pertama terjadi di daerah Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya. Sumber kemacetan ini adalah proyek perbaikan jalan di ruas tersebut. ‘’Perbaikan jalan membuat arus lalu lintas harus dibuka tutip. Dampaknya adalah kemacetan,’’ kata Cecep Hendar (40) pemudik dari arah Ciamis ke Bandung, Ahad (27/9) sore.

Menurut Cecep, kemacetan di Rajapolah yaitu proyek perbaikan jalan. Ada dua unit stoom yang tengah mengeraskan jalan. Kedua stoom yang bekerja ini praktis menyita separuh badan jalan dan membuat kendaraan dari arah Tasikmalaya antre hingga lebih dari dua jam. Ia mengungkapkan, tak ada petugas polisi yang mengatur arus lalu lintas. Buka tutup arus lalin dari Tasik ke Bandung dan sebaliknya dilakukan petugas proyek perbaikan jalan.

‘’Tak ada satu pun polisi yang mengatur arus lalin di lokasi tersebut. hanya ada petugas proyek saya yang mengaturnya,’’ kata dia.

Lepas dari kemacetan di Rajapolah, pemudik juga kembali terjebak macet di daerah Lewo, Garut. Sumber kemacetan di tempat ini adalah pasar tradisional dan jumlah kendaraan yang meningkat. Selain di Lewo, kemacetan juga kembali terjadi saat memasuki wilayah Limbangan. Antrean kendaraan dari timur ke barat mengekor hingga lebih dari lima kilometer. ‘’Suber kemacetan ada di Nagreg dimana volume kendaraan cukup tinggi. Ini kan arus balik libur Idul Adha,’’ kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement