REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mengakui masih banyak masalah yang membelit lembaga permasyarakatan (Lapas) di Indonesia. Salah satunya adalah masalah kwantitas SDM.
"Ya di beberapa daerah petugas kami tergolong sedikit. Padahal jumlah narapidana yang mesti dijaga tergolong banyak," ujar Jubir Dirjen Pemasyarakatan Akbar Hadi di Jakarta Sabtu (26/9).
Akbar mencontohkan di Lapas Salemba, di sana hanya dijaga 25 petugas saja. Padahal jumlah narapidana mencapai sekitar 3.700-an jiwa.
Di daerah pun juga sama saja. Misal di Padang Sidempuan hanya ada empat petugas saja. Padahal di sana ada sekitar 600an narapidana. Menyikapi hal ini, ungkapnya, beberap langkah telah dipersiapkan pihaknya.
"Kami sudah membangun pengawasan online kepada beberapa lapas. Salah satunya Nusakambangan," katanya.
Ia mengatakan melalui konsep itu, Menkumham dapat langsung mengawasi situasi yang ada berada di lapas. Akbar menyatakan konsep ini ke depan akan diperbanyak. Dimana harapannya bisa menjangkau seluruh lapas yang ada di Indonesia.
Sebelumnya, dalam foto yang beredar beberapa waktu lalu, Gayus terlihat makan di sebuah restoran dengan mengenakan kaos biru, celana jeans dan topi biru serta memakai jam tangan.
Foto itu diunggah oleh salah satu pengguna akun jejaring sosial. Atas kejadian itu, Gayus kini telah dipindahkan ke Lapas Gunung Sindur Kabupaten Bogor dan ditempatkan di ruang khusus.