Kamis 24 Sep 2015 16:23 WIB

Gara-Gara Asap, Kapal Berpenumpang 45 Orang Terdampar di Pulau Todak

  Seorang nelayan mengarungi Sungai Batanghari yang tertutup kabut asap di Jambi, Rabu (9/9).  (Antara/Wahyu Putro A)
Seorang nelayan mengarungi Sungai Batanghari yang tertutup kabut asap di Jambi, Rabu (9/9). (Antara/Wahyu Putro A)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kapal Marindo VII yang membawa 45 penumpang dari Tanjungpinang tujuan Batam terdampar pada perairan dangkal antara Pulau Ngenang dan Pulau Todak, diduga akibat gangguan asap pekat sehingga nahkoda kehilangan arah.

"Berdasarkan informasi memang karena asap. Kapal terdampar pada Rabu (23/9) sekitar pukul 18.15 WIB kemarin. Namun sudah bisa dievakuasi," kata Syahbandar Pelabuhan Domestik Telaga Punggur Erwin Sjafrizal di Batam, Kamis.

Ia mengatakan Kapal Marindo berangkat dari Tanjungpinang pada pukul 17.45 menuju Pelabuhan Telaga Punggur Batam. Pelayaran seharusnya bisa ditempuh dalam 50-60 menit.

"Setelah beberapa lama berlayar, saat tiba pada perairan Pulau Ngenang dan Todak nahkoda tidak dapat melihat kondisi perairan karena kabut asap yang tebal dan gelap," kata dia.

Nakhoda lanjutnya tidak menyadari posisi kapal s?dah berubah arah dan terdampar di atas lumpur atau perairan dangkal.

"Melihat kondisi itu awak kapal langsung menghubungi agennya di Punggur. Mereka dievakuasi dengan Kapal Gembira 5. Alhamdulillan semua penumpang selamat dan tidak ada yang terluka," kata Erwin.

Pascakejadian, pihaknya sudah mengambil dokumen dan data-data penumpang. Namun untuk penyidikan tidak dilakukan pihak syahbandar namun oleh penyidik pegawai negeri sipil (PPNS).

"Kemari kabut asap diketahui sangat tebal. Sehingga menganggu kegiatan pelayaran dari Batam ke Tanjungpinang dan sebaliknya," kata dia.

Erwin mengatakan sempat ada permintaan pelayaran ekstra dari pemilik kapal dan Roro tidak diberikan dengan alasan untuk keselamatan penumpang.

"Kemarin sore menjelang magrib jarak pandang cuma 100 meter. Setiap kapal yang berangkat juga membuat pernyataan agar syahbandar tidak disalahkan apabila ada kejadian yang tidak diinginkan. Karena jarak pandang memang terbatas," kata Erwin.

Sementara itu, kata Erwin, sepanjang Kamis pelayaran sudah kembali normal. Kapal berangkat sesuai jadual yaitu setiap 15 menit sekali

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement