Rabu 23 Sep 2015 15:51 WIB

Penanganan Sinabung Butuh Biaya Rp 3,6 Triliun

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ilham
Warga melihat ke arah Gunung Sinabung ketika terjadi luncuran awan panas guguran kubah lava di Namanteran, Karo, Sumatera Utara, Ahad (14/6).(ANTARA FOTO/Rony Muharrman)
Foto: Antara Foto/Rony Muharrman
Warga melihat ke arah Gunung Sinabung ketika terjadi luncuran awan panas guguran kubah lava di Namanteran, Karo, Sumatera Utara, Ahad (14/6).(ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penanganan bencana erupsi Gunung Sinabung membutuhkan biaya Rp 3,6 triliun. Dana itu dibutuhkan untuk membangun berbagai prioritas percepatan pembangunan di lima sektor dalam kurun waktu 2015-2017.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, mayoritas biaya tersebut akan ditanggung pemerintah pusat. Namun, pemerintah daerah juga tetap memberikan kontribusi anggaran.

Sutopo merinci, anggaran tersebut digunakan untuk membangun sektor pemukiman senilai Rp 352 juta, infrastruktur Rp 1,6 triliun, sektor sosial Rp 204 juta, sektor ekonomi Rp 1,2 triliun, dan lintas sektor Rp 94 juta.

Sutopo mengatakan, pembangunan infrastruktur membutuhkan biaya paling besar. Ini karena pemerintah harus membangun sabo dam untuk menahan aliran lahar yang bisa meluncur ke pemukiman warga.

"100 sabo dam membutuhkan biaya Rp 1,1 triliun. Ini untuk menahan 3 juta meter kubik material yang bisa meluncur ke bawah," kata Sutopo, Rabu (23/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement