Selasa 22 Sep 2015 21:10 WIB

Jangan Kambing Hitamkan Gayus Tambunan, tapi...

Rep: C07/ Red: M Akbar
Gayus Tambunan
Foto: ANTARA/Yudhi Mahatma
Gayus Tambunan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti hukum dari SIGMA, M Nasef, mengatakan terungkapnya aksi keluyuran Gayus Tambunan dari tahanan merupakan bukti sistem lembaga pemasyarakatan di Indonesia masih sangat lemah.

"Menkumham beserta jajarannya tidak boleh mengkambinghitamkan orang lain ataupun mengkambinghitamkan Gayus sendiri," kata Nasef kepada Republika.co.id, Selasa (22/9).

Menurut Nasef, Gayus tidak akan keluyuran bila tidak ada oknum  yang memberi fasilitas. Dia mengatakan hal ini merupakan kesalahan oknum petugas lapas yang menjadi tanggungjawab Menkumham,

"Menkumham harus fokus menindak tegas oknum tersebut dan memperbaiki sistem pengawasan lapas," tegasnya.

Nasef mengatakan, ada tiga hal yang dapat dilakukan Menkumham dan jajarannya dalam waktu dekat ini. Pertama adalah perlu diadakan investigasi untuk mengusut apakah keluarnya Gayus dari tahanan sudah sesuai dengan prosedur.

Kedua, apabila hasil investigasi menunjukkan adanya ketidaksesuaian prosedur, sehingga bagi oknum petugas yang berwenang  harus diberi sanksi tegas. Bahkan, bila sampai terindikasi adanya suap, harus diproses secara hukum.

Ketiga, ke depan untuk narapidana dengan kasus-kasus korupsi, sebaiknya ditempatkan di tahanan yang super ketat dan terisolir, "Nusakambangan misalnya," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement