Selasa 22 Sep 2015 06:23 WIB

Kualitas Udara di Padang Tingkat Bahaya, Penderita ISPA Meningkat

Sejumlah siswa-siswi mengenakan masker saat kegiatan belajar mengajar di SDN 1 Palembang, Sumsel, Senin (14/9).
Foto: Antara/Feny Selly
Sejumlah siswa-siswi mengenakan masker saat kegiatan belajar mengajar di SDN 1 Palembang, Sumsel, Senin (14/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Penderita Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA) mulai mengalami peningkatan di beberapa pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) yang ada di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) akibat asap.

"Penderita ISPA yang berobat ke puskesmas sekitar 70 sampai 80 orang per hari, padahal sebelumnya tidak sampai sebanyak itu," kata Pelaksana Pengobatan Puskesmas Alai Ernawati di Padang, Senin.

Mengenai jumlah penderita ISPA keseluruhan, ia mengatakan bahwa belum bisa diketahui, karena belum dilakukan perekapan seluruhnya. Biasanya perekapan data dilakukan pada akhir bulan.

Ia menjelaskan, penyebab banyaknya penderita ISPA adalah karena kabut asap yang menyelimuti Kota Padang saat ini yang sudah dalam tingkat bahaya. "Peningkatan ini terjadi semenjak akhir Agustus yang pada saat itu kabut asap mulai melanda Kota Padang," ujarnya.

Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat menggunakan masker ketika keluar rumah dan bagi yang sudah terkena ISPA, sebaiknya segera melakukan pengobatan dan meningkatkan daya tahan tubuh, seperti minum banyak air putih, mengonsumsi buah-buahan dan sayuran.

"Jika tidak terlalu penting, disarankan untuk tidak keluar rumah," jelasnya.

Sementara Kepala Puskesmas Nanggalo, Darius mengatakan penderita ISPA yang berobat di tempatnya juga mengalami peningkatan, akan tetapi tidak signifikan.

Menurut dia, selain dampak dari kabut asap peningkatan jumlah penderita ISPA juga disebabkan oleh musim yang tidak menentu. Hingga saat ini, diperkirakan sudah sekitar 20 sampai 30 persen penderita ISPA yang berobat di Puskesmas Nanggalo.

Ia menyebutkan, puskesmas Nanggalo selalu memberikan masker kepada warga yang datang berobat, serta memberikan penyuluhan terkait bagaimana penanggulangan dan menangani ISPA.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement