Senin 21 Sep 2015 00:01 WIB

Soal Kebakaran Hutan, Jokowi Diminta Fokus Urus Korporasi

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ilham
Foto udara kebakaran hutan di Kabupaten Lahat diambil dari Helikopter MI8 milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lahat, Sumatera Selatan, Jumat (18/9).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Foto udara kebakaran hutan di Kabupaten Lahat diambil dari Helikopter MI8 milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lahat, Sumatera Selatan, Jumat (18/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Greenomics, LSM yang bergerak di bidang lingkungan, Vanda Mutia Dewi mendesak pemerintah agar lebih tegas dan serius urusi kebakaran hutan dari hulu ke hilir permasalahan. Menurut dia, pemerintahan Joko Widodo harus fokus terutama terhadap pihak korporasi.

"Maka pemerintahan Jokowi akan dapat mengungkapkan berbagai modus operandi di balik kebakaran hutan dan lahan yang terus berulang saban tahun ini," ujar Vanda, Ahad (20/9).

Vanda mengaku yakin pemerintahan Jokowi mampu melakukan penegakan hukum tersebut secara tuntas. Hanya saja, jika tidak tuntas, maka akan terulang terus kebakaran hutan dan lahan di tahun-tahun mendatang. "Tinggal nanti kita lihat bagaimana implementasinya, apakah juga tegas," lanjut Vanda.

Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) saat ini tengah mempelajari dugaan sekitar 276 entitas, termasuk perusahaan, koperasi, dan pemilik hak guna usaha yang menyebabkan kabut asap di beberapa daerah di Indonesia. Perusahaan ini diduga menjadi biang keladi kebakaran hutan yang disebabkan kepentingan perusahaan untuk membuka lahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement