REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pintu perlintasan kereta di Jalan Dewi Sartika, Kota Depok menjadi titik utama terjadinya kemacetan lalu lintas. Kemacetan semakin tak teratasi saat KRL melintas setiap 10 menit sekali dan diperparah lagi keberadaan pintu perlintasan berdekatan dengan simpang Jalan Sejajar Rel dan hanya berjarak 200 meter dari pertigaan Jalan Dewi Sartika-Jalan Kartini-Jalan Margonda.
Kemacetan semakin semerawut di Jalan Dewi Sartika juga disebabkan karena keberadaan para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan menggunakan bahu jalan di sisi kanan dan kiri jalan selebar 12 meter untuk dua jalur jalan ini. Titik kemacetan lainnya yakni adanya putaran balik dan jalan masuk menuju pasar tradisional yang dulu bernama Pasar Depok Lama.
Kemacetan dan kesemerawutan di Jalan Dewi Sartika itulah yang coba diatasi Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dengan membangun fly over empat tingkat. Proyek prestisius ini dinamakan Fly Over Markaswangi yakni fly over yang menghubungkan Jalan Margonda, Jalan Kartini, Jalan Dewi Sartika dan Jalan Siliwangi.
"Fly over itu akan menghubungkan Jalan Margonda sebagai poros sehingga dapat menyelesaikan kemacetan. Nantinya dengan fly over tidak perlu melewati lampu merah lagi, dan lintasan pintu kereta di Jalan Dewi Sartika," ujar Wali Kota Depok, Nur Mahmudi, di Balaikota Depok, Rabu (16/9).
Menurut Nur Mahmudi, fly over yang akan dibangun empat tingkat ini akan mengubah semua arah lalu lintas baik dari arah barat, timur, selatan, dan utara. Nantinya arah dari Jalan Dewi Sartika menuju Jalan Siliwangi dan Jalan Kartini menuju Jalan Margonda melalui fly over. Untuk mewujudkan proyek Fly Over Markaswangi diperlukan dukungan dari masyarakat, DPRD Depok, Pemerintah Provinsi Jabar, dan Pemerintah Pusat.
"Kita tidak bisa membangun tampa ada dukungan dan kerjasama yang baik terutama dukungan dari masyarakat," tegas Nur Mahmudi. Ia berharap pembangunan fly over Markaswangi dapat dimulai pada pertengahan 2016 mendatang dan selesai pada 2020.
Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Pemkot Depok, Hardiman menjelaskan, pembangunan Fly Over Markaswangi sepanjang satu kilometer dengan lebar 16 meter untuk dua jalur ini diperkirakan akan menelan biaya RP 700 miliar untuk pembangunan fisiknya. Adapun untuk Detail Engineering Design (DED) membutuhkan anggaran Rp 350 juta.
"Saat ini prosesnya baru DED yang telah dimenangkan melalui lelang oleh PT Butari," jelasnya.
Hardiman mengungkapkan bahwa dana yang dibutuhkan untuk pembangunan fisik fly over Markaswangi belum terkumpul, nanti setelah DED akan diserahkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk disurvei. "Kami sedang membuat Skema pengerjaan. Selain dengan Kementerian PU, kami juga melibatkan BUMN dan pengembang swasta. Jika tidak ada masalah maka proses lelangnya bisa dilakukan," terang Hardiman.
Rusdy Nurdiansyah