Rabu 16 Sep 2015 00:27 WIB

Kemenhub Tingkatkan Anggaran Keselamatan 25 Persen

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meninjau arus balik pemudik di terminal kedatangan 2F Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/7).
Foto: Antara/Lucky R.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meninjau arus balik pemudik di terminal kedatangan 2F Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemeterian Perhubungan akan menaikkan anggaran keselamatan sebesar 25 persen untuk Tahun Anggaran 2016 dalam rangka meningkatkan tingkat keselamatan transportasi.

"Tahun depan akan kita naikkan 20 hingga 25 persen dari total anggaran," kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat ditemui di Jakarta, Selasa.

Jonan mengatakan, anggaran keselamatan tersebut akan difokuskan untuk keselamatan penerbangan, yakni untuk sistem navigasi dan sebagainya.

"Paling besar di (perhubungan) udara untuk menjaga 'level of safety' (tingkat keselamatan) penerbangan," katanya.

Dia mengatakan akan tetap menaikkan anggaran keselamatan, meskipun penambahan anggaran untuk tahun depan terancam tidak disetujui Komisi V DPR mengingat serapan anggaran yang rendah di lingkungan Kementerian Perhubungan.

"Tidak apa-apa kalau diperjuangkan bagus, ya kalau tidak dikasih enggak apa-apa, kita kerja dengan anggaran yang ada saja," katanya.

Hingga Agustus 2015, Jonan mengatakan serapan anggaran Kementerian Perhubungan baru mencapai 18,6 persen atau belum dari setengah yang ditargetkan hingga akhir 2015, yakni 85 persen.

Jonan mengatakan rendahnya penyerapan anggaran salah satu faktornya, yakni pengadaan proyek dengan menggunakan e-katalog di mana tidak diperlukan uang muka terlebih dahulu.

"Saya rasa semua kementerian sulit dalam penyerapan anggaran, kita lihat saja nanti semester II akan banyak yang diserap," katanya.

Jonan mengatakan dari total APBN-P 2015 sebesar Rp65 triliun yang dialokasikan kepada Kemenhub, 80 persen proyek kontraknya sudah ditandatangani. "Sisa kira-kita tinggal Rp10 triliun, apa enggak bagus itu," katanya.

Untuk lebih mempercepat penyerapan anggaran, Jonan mengatakan pihaknya juga akan meniru apa yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yakni kontrak kerja untuk tahun depan ditarik ke tahun ini.

"Tahun ini kita akan mulai begitu untuk tahun depan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement