Selasa 15 Sep 2015 19:27 WIB

Rasa Haru dan Sujud Syukur Akhiri Demo Ribuan Guru

Ribuan guru honorer yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menggelar aksi mogok dan unjuk rasa di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (15/9).  (Republika/Rakhmawaty La’lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ribuan guru honorer yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menggelar aksi mogok dan unjuk rasa di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (15/9). (Republika/Rakhmawaty La’lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demonstrasi ribuan guru dan karyawanan honorer yang berlangsung sejak Selasa pagi di depan Gedung DPR/MPR berakhir dengan haru ketika pemerintah memutuskan semua tenaga honorer akan diangkat menjadi PNS secara bertahap dari 2016-2019.

Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo naik ke mobil komando dan berbicara di depan ribuan tenaga honorer di depan Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta, sekitar pukul 18.30 WIB.

"Semua tenaga honorer akan diangkat secara bertahap mulai 2016 sampai 2019," katanya.

Pengumuman yang ditunggu-tunggu oleh ribuan tenaga honorer itu disambut dengan tangis haru. Sebagian dari mereka yang Muslim langsung melakukan sujud syukur, sebagian yang lain saling berpelukan dan menangis haru. Mereka bahkan bertepuk tangan dan bersorak tak berhenti selama 5 menit.

Ribuan guru dan tenaga honorer dari seluruh Indonesia yang datang ke ibu kota dengan menggunakan biaya secara swadaya itu kemudian membubarkan diri dengan tertib sambil menyanyikan lagu kebangsaan.

Seraya membubarkan diri, banyak dari mereka saling mengucapkan selamat dan bersalaman dengan petugas kepolisian yang mengamankan jalannya aksi mereka selama sehari penuh.

Sekitar 6.000 tenaga honorer yang datang dari berbagai wilayah bahkan luar Jawa dengan menggunakan bus itu segera meninggalkan Jakarta pada malam ini juga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement