Kamis 10 Sep 2015 14:24 WIB
Polemik DPR temui Trump

PAN tak Ingin Pergantian Pimpinan DPR

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Bayu Hermawan
 Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua MPP PAN Soetrisno Bachir (kedua kiri), Sekjen PAN Eddy Soeparno (kiri) serta Ketua Umum Partai Hanura Wiranto (kanan), Jakarta, Rabu (2/9). (Antara/Yudhi Mahatma)
Foto: Antara/Yudhi Mahatma/ama
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua MPP PAN Soetrisno Bachir (kedua kiri), Sekjen PAN Eddy Soeparno (kiri) serta Ketua Umum Partai Hanura Wiranto (kanan), Jakarta, Rabu (2/9). (Antara/Yudhi Mahatma)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) tidak ingin mengaitkan kasus hadirnya dua pimpinan DPR, Setya Novanto dan Fadli Zon, dalam kampanye Donald Trump, sebagai upaya untuk menjatuhkan keduanya dari kursi pimpinan DPR. PAN menegaskan tidak menginginkan suasana politik semakin gaduh.

"Kasus itu terlalu jauh dikaitkan dengan pergantian kursi kepemimpinan, karena hanya akan menambah kegaduhan," ujar Sekjen PAN Eddy Soeparno, kepada Republika.co.id, Kamis (10/9).

Eddy melanjutkan, saat ini PAN mencoba suasana politik agar sejuk dan tidak gaduh. Dia hanya meminta kejelasan polemik Setya dan Fadli Zon di sela-sela kunjungan resmi dan jumlah rombongan yang berangkat.

Nantinya DPR RI akan memberikan penilaian terhadap penjelasan mereka. Pihaknya meminta kedua pimpinan DPR RI ini jangan divonis berlebih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement