Rabu 09 Sep 2015 14:18 WIB

Jokowi: Nasib LRT takkan Sama dengan Monorail

Kondisi tiang monorel yang mangkrak di Jalan H. Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (27/1).(Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kondisi tiang monorel yang mangkrak di Jalan H. Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (27/1).(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan proyek "light rail transit" (LRT) tidak akan senasib dengan proyek monorail yang mangkrak karena berbagai persoalan. Presiden Jokowi setelah acara Groundbreaking LRT di Jakarta Timur, Rabu, mengatakan LRT merupakan proyek yang dimulai dari sesuatu yang tanpa ada masalah sebelumnya.

"Memulai sesuatu yang tidak ada masalah. Ini kan memulai sesuatu yang tidak ada masalah, mulai dari nol. Kalau monorail dulu memang sudah ada masalah sehingga harus diurai, mengurai masalah kan tidak mudah dan tidak (cepat) rampung," katanya.

Namun, ia menegaskan sisa proyek monorail seperti tiang-tiang penyangga yang selama ini telah dibangun akan digunakan untuk LRT. "Semuanya kepakai, enggak ada masalah," ucapnya.

Sedangkan soal karut-marut proyek monorail, Jokowi memilih untuk tidak banyak berkomentar karena dianggapnya merupakan urusan Gubernur DKI Jakarta. Pada kesempatan dan di tempat yang sama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyela dan menegaskan bahwa masalah terkait Jakarta Monorail sudah selesai.

"Sudah selesai itu, sudah ada suratnya, enggak ada cerita lagi monorail di Jakarta," tegas Ahok.

Sebaliknya Ahok diberi target oleh Jokowi untuk merampungkan proyek LRT di wilayah Jakarta agar bisa diintegrasikan dengan LRT Jabodetabek yang digarap Adhi Karya maksimal pada 2018 atau saat Jakarta menjadi tuan rumah acara ASEAN Games.

LRT sendiri merupakan salah satu moda transportasi massal berbasis rel yang dinilai ramah lingkungan dan pembangunannya dilakukan secara elevated di atas tanah ruang milik jalan tol dan non-tol. Hal itu dianggap sangat efisien karena memungkinkan pembebasan lahan seminimal mungkin, sekaligus mengoptimalkan lahan milik pemerintah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement