Rabu 09 Sep 2015 09:57 WIB

'Alhamdulillah, Kepekatan Asap Berkurang karena Hujan'

  Kaum muslimin memadati halaman Masjid usai melaksanakan salat Istisqa' (minta hujan) di Masjid Agung An'nur Pekanbaru, Riau, Senin (7/9). (Antara/Rony Muharrman)
Kaum muslimin memadati halaman Masjid usai melaksanakan salat Istisqa' (minta hujan) di Masjid Agung An'nur Pekanbaru, Riau, Senin (7/9). (Antara/Rony Muharrman)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Hujan pada Rabu (9/9) dini hari mengurangi kepekatan polusi asap kebakaran lahan dan hutan Riau. Selama seminggu terakhir asap pekat telah mencemari udara di Pekanbaru.

"Alhamdulillah, asap berkurang dan udara lebih segar karena hujan," kata seorang warga Oki Sulistyanto di Pekanbaru.

Ia berharap semoga lebih banyak hujan turun sehingga aktivitas masyarakat bisa kembali normal, terutama untuk anak sekolah yang diliburkan selama hampir dua pekan. "Kasihan anak-anak pelajarannya bisa ketinggalan," katanya.

Hujan turun dengan intensitas sedang sekitar pukul 04.00 WIB meski tidak merata di semua wilayah dan durasi tidak lama. Meski begitu, hujan terlihat cukup ampuh melarutkan asap yang sebelumnya sangat pekat menyelimuti Kota Pekanbaru.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sugarin, mengatakan jarak pandang di Pekanbaru membaik pada pukul 07.00 WIB menjadi 1.500 meter. Meski begitu, ia mengatakan masih ada wilayah lain yang diselimuti asap tebal, yakni di Rengat Kabupaten Indragiri Hulu.

"Jarak pandang di Rengat hanya 500 meter karena asap," ujar Sugarin.

Ia mengatakan secara umum Riau diprakirakan akan cerah berawan disertai kabut asap. Menurut dia, masih ada peluang hujan yang bisa memadamkan kebakaran dan menipiskan asap. "Peluang hujan dengan intensitas ringan tidak merata pada siang atau sore hari terjadi di wilayah Riau bagian Utara, Tengah dan pesisir Timur," katanya.

Berdasarkan Satelit Terra dan Aqua, lanjutnya, jumlah titik panas (hotspot) pagi ini sekitar pukul 05.00 WIB terdeteksi sebanyak 283 titik. Sumatera Selatan paling banyak hotspot dengan 123 titik, kemudian Jambi 86 titik, Riau 34 titik, Bangka Belitung 30 titik, Lampung sembilan titik dan Bengkulu satu titik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement