REPUBLIKA.CO.ID, MUSIRAWAS UTARA -- Pemerintah Kabupaten Musirawas Utara, Sumatera Selatan memberikan bantuan puluhan unit mesin pompa air untuk mengairi jaringan irigasi yang kekeringan saat ini. Selama musim kemarau melanda daerah itu, sebagian besar luas sawah jaringan irigasi teknis kekeringan karena debit air sungai setempat turun drastis
Menurut Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kabupaten Musirawas Utara Ilyas Daud di Musirawas, pompa air itu disalurkan pada jaringan irigasi teknis karena di wilayah itu belum memiliki irigasi besar. Praktis jika musim kemarau datang, areal pertanian di wilayah ini mengalami kekeringan.
Ada tiga jenis sawah di Kabupaten Musirawas Utara yaitu sawah tada hujan, sawah lebak dan sawah irigasi teknis. Untuk sawah tadah hujan sudah lama kekeringan dan saat ini tetap ditanami petani dengan bibit padi darat dan sawah irigasi teknis tetap menggunakan padi sawah tapi kekeringan. Sedangkan sawah lebak sekarang mulai musim tanam dan tanahnya masih lembab, sehingga pertumbuhan padi tidak terganggu, bila memasuki musim hujan tanaman padinya sudah besar.
Areal lahan tanaman padi lebak itu sebagian besar di Kecamatan Rawas Ilir yang luasnya di atas 600 hektare, sedangkan luas sawah irigasi teknis sekitar lokasinya terpencar-pencar dan merupakan irigasi desa. "Lahan sawah irigasi teknis tersebut sangat membutuhkan air dan akan diatasi dengan memberikan bantuan pompa kepada kelompok tani agar mereka tidak mengalami gagal panen," ujarnya, Ahad (6/9).
Ia menambahkan untuk tanaman padi darat saat ini cukup baik apa lagi ditumpang sari dengan tanaman palawija dan jagung oleh petaninya. Pola pertanian padi darat itu suah menjadi tradisi warga setempat karena sebelum ada jaringan irigasi mereka menanam padi darat dengan jenis unggul "Dayang Rindu,".