REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan gempa bumi pada Sabtu dini hari tidak menyebabkan ancaman bencana lain seperti potensi tsunami.
"Tidak ada tsunami, jangan sampai ada tsunami," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Dadi Zakaria melalui telepon seluler, Sabtu.
Ia menuturkan, guncangan gempa di Garut itu memang cukup luas dirasakan masyarakat di daerah Garut kota, Bandung, Cianjur bahkan sampai Pangandaran. Ia berharap, guncangan gempa kekuatan 5,6 skala Richter itu tidak menimbulkan dampak atau menyebabkan bencana alam lainnya.
"Karena 5,6 skala Richter cukup kuat juga, saya dengar kerasanya sampai Pangandaran, saya harap tidak ada dampak-dampak musibah yang lain," katanya.
Meskipun tidak ada ancaman bencana lain, Dadi mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama warga pesisir pantai agar meningkatkan kewaspadaannya saat berada di pantai. Menurut dia, ancaman bencana alam tidak dapat diprediksi manusia sehingga harus tetap waspada.
"Imbauan sudah jelas kita harus tetap waspada, meningkatkan kesiapsiagaan, karena masalah bencana ini tidak bisa diprediksi pasti," katanya.
Berdasarkan situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pusat gempa berada 109 km Barat Daya Kabupaten Garut dengan kekuatan gempa 5,6 Skal Richter yang terjadi pukul 03.08 WIB.
Guncangan gempa tersebut sempat membuat panik warga yang berhamburan keluar rumah di Kecamatan Pameungpeuk yang tidak jauh dari garis pantai selatan Garut.