REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengapresiasi setinggi-tingginya terhadap para koleganya terkait penundaan realisasi gedung baru DPR. Menurut dia, proyek senilai Rp 2,7 triliun itu tidak pantas diwujudkan kini, ketika keadaan perekonomian masyarakat sedang sulit.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut menegaskan, para wakil rakyat agar bersikap etis dan peka terhadap rasa keadilan masyarakat. Nilai tukar rupiah yang kian terperosok, semakin menurunkan daya beli masyarakat.
"Jadi kalau rakyat lagi sulit, susah, tentu tidak bijak kita bicara soal pembangunan gedung," ujar Zulkifli kepada wartawan di Universitas Diponegoro, Semarang, Ahad (30/8).
Lantaran itu, dia menyetujui rencana pimpinan DPR RI untuk menunda proyek yang rencananya terdiri atas tujuh bangunan ini. Zulkifli mendorong agar pembangunan diwujudkan atas dasar kebutuhan bersama, bukan keinginan yang sifatnya monumental.
"Zaman lagi susah seperti ini. Harga-harga mahalnya minta ampun. Ketersediaan barang ada tapi harga naik terus," katanya.