Sabtu 29 Aug 2015 00:35 WIB

'Jika Pansel Sampai Diintervensi Polisi, KPK akan Jadi Macan Ompong'

Rep: C05/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Salah seorang calon pimpinan KPK mantan Kapolda Papua Yotje Mende menjawab pertanyaan dari tim Panitia Seleksi saat sesi wawancara di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (26/8).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Salah seorang calon pimpinan KPK mantan Kapolda Papua Yotje Mende menjawab pertanyaan dari tim Panitia Seleksi saat sesi wawancara di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (26/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik LIPI Ikrar Nusa Bhakti menyesalkan sikap Kabareskrim Budi Waseso yang menjadikan tersangka salah satu capim KPK. Baginya ini pertanda pihak kepolisian bersikap membuat gaduh proses seleksi capim KPK.

"Jelas ini perlu dipertanyakan. Sebab kenapa penetapan ini baru dilakukan sekarang," ujarnya dalam diskusi di LBH Jakarta, Jumat (28/8). Dia menyatakan ini menimbulkan pertanyaan di benak publik. Apa jangan jangan ada perseteruan kembali antara KPK dan Polisi.

"Tugas berat sekarang ada di pansel. Sebab penentunya adalah mereka," jelasnya. Jika sampai bisa diintervensi polisi, maka ke depan KPK dipastikan menjadi macan ompong dan tak bertaji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement