Selasa 25 Aug 2015 09:24 WIB

SBY Nasihati Pemerintah Lebih Fokus dan Serius Atasi Krisis

SBY
SBY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono menasehati pemerintahan Jokowi-JK untuk lebih fokus dan serius atasi krisis yang melanda Indonesia saat ini.

Menurutnya, perkembangan ekonomi saat ini sudah masuk zona 'lampu kuning'. Hal itu ditandai dengan jatuhnya nilai tukar, saham gabungan dan harga minyak melebihi kewajaran, makro dan mikro ekonomi, sektor keuangan dan riil telah terpukul. Karena itu, diperlukan aksi nasional termasuk solusi, dan kebijakan yang lebih efektif. Termasuk di Indonesia.

"Saya amati, utk Indonesia, masyarakat mulai terdampak. Cegah jangan sampai makin cemas, kehilangan "trust" & hidupnya makin susah," katanya lewat akun twitter pribadinya, @SBYudhoyono yang dikutip Republika, Selasa (25/7).

Ia pun menegaskan di tengah kondisi saat ini maka manajemen krisis harus diberlakukan. Pemerintah, lanjutnya, jangan underestimate dan jangan terlambat. Apalagi pasar dan pelaku usaha mulai cemas.

"Sy masih percaya pemerintah bisa atasi gejolak ekonomi saat ini. Maaf,sebaiknya lebih fokus & serius, serta cegah hal-hal yg tak perlu," katanya.

Ia menilai di jajaran kabinet dan pemerintah tidak sediit yang memahami ekonomi dan ikut mengatasi gejolak saat ini. Yang diperlukan adalah tim kerja yang solid dan efektif.

SBY juga mengingatkan Indonesia sering mengalami gejolak seperti krisis 1998 dan 2008. Tetapi dua krisis itu bisa dilewati karena pemerintah, dunia usaha, BUMN, ekonom, dan media bersatu.

"Saat ini,yg diperlukan adlh kepemimpinan dg direktif yg jelas;solusi,kebijakan & tindakan yg cepat & tepat;serta dukungan semua pihak," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement