Disebut Stress Berat, Misbakhun Tantang Ruhut Tulis Buku Century

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Politisi Partai Golkar M Misbakhun menanggapi penyataan Koordinator juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul yang menyebutnya mengalami stress berat karena menoba mengulik lagi kasus bailout Bank Century.

“Saya menulis buku Sejumlah Tanya Melawan Lupa; Mengungkap 3 Surat SMI kepada Presiden SBY‎ dengan data. Saya tantang untuk dibantah dengan buku juga kalau ada yang salah dari buku saya itu. Justru, semakin banyak buku terkait kasus Century, membuktikan kasus itu memang kasus yang sangat besar,” cetus Misbakhun, dalam rilisnya pada ROL, Jumat (21/8).

Kasus hukum yang diduga merugikan negara hingga Rp 6, 7 triliun itu, menurut anggota Komisi XI DPR RI ini, harus terus didorong hingga ada titik terang. Lantaran kasusnya mandek higga tujuh tahun terakhir.

“Kenapa hanya mantan Deputi Bank Indonesia Budi Mulya yang jadi terpidana? Lalu bagaimana dengan pejabat lain yang ikut serta dalam pengambilan keputusan bailout Century. Kasus Century hanya menjerat satu nama. Apakah ini tidak janggal?” ulas Misbakhun.

Ia pun secara lugas menyatakan bahwa jika Partai Demokrat dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono mungkin merasa terganggu dengan konten buku yang dirilisnya pada 19 Agustus 2015 lalu.

Justru Misbakhun meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ikut mengonfirmasi terkait keontetikan surat-surat dari mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada SBY.

“Dihadapkan saja mereka berdua dihadapan penyidik KPK. Karena selama kasus ini menggantung, sepanjang itu pula akan dikaitkan dengan Pak SBY,” kata salah satu inisiator hak angket Century ini.

Pada Kamis (20/8) kemarin, Ruhut Sitompul menegaskan, kasus bailout Bank Century di Polri, Kejaksaan bahkan di KPK sudah tuntas.

"Mereka itu stress. Itu lagu lama, pepesan kosong," kata Ruhut kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Padahal, sebelumnya empat dari sembilan insiator hak angket Bank Century, yakni M. Misbakhun, Bambang Soesatyo, Akbar Faisal, dan Maruarar Sirait ikut mendukung kasus tersebut segera dituntaskan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika