REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Aljufri mengungkapkan, partainya akan tegas kepada kader dan politisi partai tersebut jika terkena kasus korupsi. Mantan menteri sosial itu menegaskan, pejabat dari PKS harus mundur jika menjadi tersangka korupsi.
"Sikap PKS jelas kalau seseorang itu tersangka atau inkraht harus mundur," ujarnya saat berbincang dengan Republika di kantor DPP PKS, Jakarta, pekan lalu.
Saat Luthfi Hasan Ishaaq dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Salim mengungkapkan, bekas presiden PKS itu langsung mundur. Menurut dia, hal tersebut menjadi bukti bahwa kader PKS siap untuk maju dan siap juga untuk mundur.
Meski demikian, dia meminta media dan publik untuk bersikap adil terhadap PKS. Jangan karena adanya segelintir kader terjerat kasus korupsi lantas menggeneralisasi partai tersebut. "Sangat tidak fair kalau ada yang tersangka yang dihukum PKS semuanya," katanya.
Namun, Salim mafhum jika tingkat popularitas PKS sempat tergerus karena adanya kasus LHI. Menurut dia, hal tersebut justru menjadi bukti kecintaan masyarakat kepada PKS. "Karena cintanya diharap tidak ada yang salah,"ujarnya.
Untuk mencegah perbuatan korupsi, Salim pun meminta doa dari para kader dan simpatisan agar mampu menjaga amanat sebagai pimpinan tertinggi di partai tersebut. Tidak hanya itu, Salim juga meminta kepada orang-orang lemah untuk mendoakannya dan PKS.
"Mungkin doa mereka lemah yang mencintai kita, yang tidak disapa masyarakat, mereka orang miskin. Mudah-mudahan doa-doa mereka diijabah oleh Allah untuk membuat kita mampu," ujarnya.
(Wawancara lengkap Salim Segaf Al Jufri di Rubrik Wawasan Harian Republika edisi 21 Agustus 2015)