REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan selain terorisme, bencana alam, pencurian ikan dan narkoba, serangan melalui dunia maya (siber) merupakan ancaman nyata bagi Indonesia.
"Itu termasuk ancaman nyata. Bahkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama sekitar dua minggu lalu merekrut ahli-ahli teknologi informasi profesional untuk dijadikan pasukan siber," ujar Ryamizard dalam acara silaturahim Menteri Pertahanan RI dengan media massa di kantor Kemhan, Jakarta, Rabu (19/8).
Menurut Ryamizard, permasalahan siber harus dipahami dan dicegah. Dia setuju dengan adanya rencana pembentukan Badan Cyber Nasional (BCN) yang digaungkan Tedjo Edhy Purdijatno selaku Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan periode 2014-2015 ketika masih menjabat.
Bahkan, Kepala Staf Angkatan Darat periode 2002-2005 itu melanjutkan, Kementerian Pertahanan sudah mempersiapkan peralatan pertahanan maya. "Termasuk juga mencari ahli-ahli teknologi informasi," tuturnya.
Dia juga setuju jika nanti BCN berada langsung di bawah Presiden. "Nantinya bisa seperti itu. Amerika Serikat juga melakukan hal yang sama," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan mengatakan pembentukan BCN akan menjadi salah satu prioritas utamanya. "Embrionya sudah ada, jadi kami akan memprioritaskan masalah tersebut (pembentukan BCN)," kata Luhut.
Wacana pembentukan BCN pertama kali digaungkan oleh Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno pada awal Maret 2015. Saat itu Tedjo menyatakan pemerintah akan membentuk BCN guna melindungi seluruh institusi pemerintahan termasuk Presiden dari penyadapan.