Rabu 19 Aug 2015 17:49 WIB
JK Versus Rizal Ramli

Ketua DPR Minta Rizal Ramli Tahan Diri

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ilham
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto beserta jajarannya menyambangi Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (7/7). (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto beserta jajarannya menyambangi Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (7/7). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman membuat gaduh pemerintahan dengan melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan yang dilakukan pemerintahan. Ketua DPR, Setya Novanto pun meminta agar menteri yang baru saja dilantik menggantikan Indroyono Soesilo itu menahan diri sehingga Kabinet Kerja dapat kompak.

"Karenanya diperlukan adanya suatu kebersamaan diantara kabinet, tentu kita mohon pengertian-pengertian yang kepada menteri yang baru, juga tentu menahan diri agar bisa melakukan kerja sama yang baik," kata Setya Novanto di Jakarta International Expo, Jakarta, Rabu (19/8).

Terlebih, Rizal menjabat sebagai menteri koordinator sehingga diperlukan kerja sama dan koordinasi yang baik dengan menteri-menterinya. "Justru itu kita harapkan menko-menko yang baru itu segera mengadakan koordinasi dan komunikasi," tambah dia.

Lebih lanjut, Novanto mengatakan, hubungan antara DPR dengan pemerintah saat ini terjalin dengan baik. Bahkan, pemerintah saat ini tengah menjalankan semua perannya. "Presiden sekarang sudah memberikan target-target untuk masalah perekonomian ini, programnya itu seperti apa meningkat," jelas Novanto.

Seperti diketahui, Rizal Ramli mengkritisi proyek pembangkit listrik 35 ribu MW. Ia menilai proyek ini sulit terealisasi, bahkan menyebut proyek yang tengah dibangun pemerintah tak masuk akal.

Wakil Presiden Jusuf Kalla pun menegur Rizal atas kritikannya tersebut. JK meminta Rizal Ramli memahami dahulu persoalan yang ada sebelum menyampaikan kritik.

Tak terima teguran JK, Rizal pun menantang JK untuk melakukan diskusi terbuka di depan umum mengenai proyek tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement