Selasa 08 Dec 2015 20:16 WIB

Jokowi: Indonesia Butuh Banyak Kapal Pembangkit Listrik

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ilham
Pekerja mengawasi Kapal Pembangkit Listrik Marine Vessel Power Plant (MVPP)
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Pekerja mengawasi Kapal Pembangkit Listrik Marine Vessel Power Plant (MVPP) "Karadeniz Powership Zeynep Sultan" berkapasitas 120 Mega Watt (MW) di Pelabuhan Nusantara Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengatakan, pengadaan Marine Vessel Powerplant merupakan trans program dalam mengatasi keluhan krisis listrik. Saat ini, masih akan ada empat kapal pembangkit yang akan datang.

Presiden menyebutkan, kapal-kapal tersebut akan diluncurkan ke daerah-daerah defisit listrik. ''Ke timur, ini ke Sulawesi Utara, kemudian nantinya ke Maluku, kemudian ke Nusa Tenggara Timur (NTT), dan ada juga yang ke Sumatera Utara,'' kata dia, Selasa (8/12).

Menurut dia, karena Indonesia adalah negara kepulauan. Dia menilai, pembangkit listrik di atas kapal yang bisa bergerak seperti ini merupakan solusi paling tepat untuk Indonesia.

Presiden Jokowi juga menyampaikan, dirinya telah bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Hari ini, Jokowi juga bertemu pemilik Perusahaan Karpowership. Setelah mendatangkan lima kapal, Indonesia akan membuat sendiri.

“Kebutuhan kita kapal seperti ini akan banyak sekali. Dan tadi sudah disampaikan oleh pemilik perusahaan, bahwa mereka nantinya akan mengerjakannya di Indonesia. Mungkin nanti join dengan BUMN atau dengan swasta Indonesia,” kata Jokowi. Namun, lanjut dia, tenaga kerja harus dari Indonesia, yakni PLN.

Dirut PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basyir mengatakan, kapal tersebut didatangkan untuk menjembatani kebutuhan listrik saat ini. Ini juga sebagai kesiapan listrik yang diproduksi oleh pembangkit dalam program 35 ribu MW pada 3-5 tahun ke depan.

"Kapal pertama yang tiba Karadeniz Powership Zeynep berkapasitas 120 MW akan diberangkatkan menuju Amurang, Sulawesi Utara,” kata Sofyan.

Menurut Sofyan, di Amurang kapal tersebut akan memasok sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo, melalui tegangan 150 kV. Sehingga diharapkan kondisi defisit pasokan listrik pada sistem di sana akan dapat teratasi.

Sofyan menyebutkan, dalam enam bulan ke depan, PT PLN juga telah mempersiapkan empat unit kapal yang sama, yaitu satu unit kapal 240 MW untuk tujuan Medan (Sumatera Utara), satu unit kapal 60 MW untuk tujuan Ambon (Maluku), satu unit kapal 60 MW tujuan Kupang (NTT), dan satu unit kapal 60 MW untuk tujuan Lombok (NTB). Jadwal operasi penempatan akan berakhir pada bulan Juli 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement