Rabu 19 Aug 2015 15:21 WIB

Adian: Fahri Hamzah Telah Menghina Anggota DPR

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (kiri) memimpin rapat gabungan bersama anggota Komisi II dan Komisi III DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (25/6).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (kiri) memimpin rapat gabungan bersama anggota Komisi II dan Komisi III DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (25/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR dari Fraksi PDIP, Adian Napitupulu menilai Fahri Hamzah telah melecehkan 559 anggota DPR, yang telah dipilih rakyat secara langsung. Hal tersebut terkait pernyataan Fahri, sebagai salah satu pimpinan DPR RI di sebuah acara TV Swasta dengan menyebut ada anggota DPR 'rada beloon (bodoh).

Adian mengatakan, tidak mengerti apa maksud Fahri yang secara terbuka menghina anggota -anggota DPR dihadapan jutaan penonton TV. ''Entah kepuasan macam apa yg ada di hati Fachry setelah ia merendahkan 559 sejawatnya di DPR,'' kata Adian dalam rilisnya, Rabu (19/8).

Menurutnya, pernyataan Fahri Hamzah tentu bukan hanya merendahkan sesama anggota DPR termasuk dari partainya sendiri. Tapi juga menghina DPR sebagai lembaga tinggi negara. "Bahkan bisa dikatakan menghina puluhan juta Rakyat yg memilih mereka," ucapnya.

Adian menyebutkan, Fahri sering berwacana ingin membangun DPR yang modern. Namun, kata dia, Fahri mungkin hanya melihat bahwa modern itu sebatas bangunan megah, dengan jas, dasi, dan kilatan kulit sepatu.

Fahri tidak melihat bahwa DPR modern, tercermin dari cara berfikir, cara bicara dan tidak berprilaku kanibal pada sesama anggota DPR, menghargai Institusi DPR dan pastinya menghormati setinggi -tingginya rakyat, buruh, santri yang telah menggunakan hak pilihnya.

''Saya harap Mahkamah Kehormatan Dewan tidak membiarkan martabat DPR dan 559 anggotanya direndahkan pimpinannya sendiri, karena bagaimana mungkin orang lain menghormati DPR jika pimpinannya sendiri tidak menghargai anggota dan institusi DPR,'' jelasnya.

Sebelumnya dalam wawancara di sebuah acara televisi swasta, terkait pembangunan tujuh mega proyek DPR RI, yang menelan anggaran sampai Rp 1 triliun, Fahri  menyatakan  ada anggota dewan yang dipilih oleh Rakyat bukan karena mereka cerdas, tapi karena semata -mata rakyat menyukai mereka.

''Makanya kadang -kadang banyak orang juga datang ke (jadi anggota) DPR ini tidak cerdas, kadang-kadang mungkin kita bilang rada -rada beloon,'' ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement