REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Setidaknya 150 penambang dan 10 perwakilan media massa mengikuti upacara peringatan detik-detik proklamasi di penambangan bawah tanah kedalaman 1500 meter di bawah pegunungan Timika, Papua. Upacara yang dilakukan di zona penambangan DMLZ milik Freeport ini dipimpin langsung oleh Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.
Tidak hanya pegawai lokal saja yang mengikuti upacara. Ekspatriat yang bekerja di Freeport juga ikut menghormati bendera merah putih dan tertunduk saat mengheningkan cipta. Upacara di kedalaman pegunungan terjal yang termasuk dalam rangkaian pegunungan Jaya Wijaya ini semakin khidmat ketika puluhan pegawai yang mengikuti upacara ikut menyanyikan lagu "Tanah Airku".
"Ini seperti Indonesia mini. Orang dari Sumatera sampai Papua ada di sini. Bahkan, bule juga ikut upacara. Mereka tertib menghormati merah putih," ujar Maroef saat ditemui usai memimpin upacara.
Maroef mengungkapkan, ini adalah kali kedua pihaknya melakukan peringatan detik detik proklamasi dalam penambahan bawah tanah.
Dalam deretan undangan yang hadir, terlihat pula pengamat manajemen dan pendiri rumah perubahan Rhenald Kasali. Rhenald mengaku takjub dan tersentuh dengan khidmat upacara yang dilakukan di 1,5 km dari permukaan daratan di atasnya.
"Begini ya rasanya upacara di bawah tanah," katanya singkat.
Selain di penambangan bawah tanah DMLZ, Freeport juga mengadakan upacara kemerdekaan di Tembagapura, Kuala Kencana Timika, dan kantornya di Jakarta.