Ahad 16 Aug 2015 15:26 WIB

Dede Yusuf: Minat Pramuka di Kota Besar Kian Menurun

Rep: C37/ Red: M Akbar
Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf menjawab pertanyaan wartawan usai menggelar jumpa pers terkait iklan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (4/2). ( Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf menjawab pertanyaan wartawan usai menggelar jumpa pers terkait iklan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (4/2). ( Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi merayakan Hari Jadi Gerakan Pramuka ke 54 di Alun-alun Kota Bekasi. Dalam acara tersebut, Ketua Kwartir Daerah Provinsi Jawa Barat Dede Yusuf mengatakan geliat Pramuka di kota metropolitan mulai mengalami penurunan aktivitas.

Ia menyebutkan penurunan tersebut terjadi di kota-kota besar seperti Kota Bandung, Kota Bekasi, Kota Bogor, dan Kota Depok.

Menurutnya, fenomena ini harus menjadi perhatian bersama. Ia menyebutkan ada banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya penurunan aktivitas kepramukaan di kota-kota besar.

“Apakah kegiatan Pramuka tidak menarik? Atau bertebarannya pusat hiburan atau anak-anak di perkotaan lebih suka pada gadgetnya?” tanya Dede Yusuf dalam sambutannya selaku Ketua Kwarda Pramuka pada HUT Pramuka ke 54 tingkat Jawa Barat, di Alun- alun Kota Bekasi, Minggu (16/8).

Dede Yusuf menegaskan bahwa hal ini harus menjadi perhatian semua pihak. Ia mengatakan sudah saatnya Pramuka perlu menggagas urban scouting. Hal ini untuk menarik minat pelajar di perkotaan terhadap kegiatan kepramukaan.

“Sudah saatnya kita berpikir untuk melakukan kajian urban scouting untuk pelajar perkotaan,” katanya.

Ia menjelaskan, Urban Scouting merupakan pendekatan Pramuka yang berbasis teknologi, media sosial serta industri kreatif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement