REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai mulai jadi obyek ‘Bullying’ media. Menurut Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Hanafi Rais, hal itulah yang membuat Jokowi melancarkan kritik ke media.
Menurut Hanafi, kritik ke media massa di Indonesia sebenarnya bukan hal yang baru. Namun, yang membuat kritik ini menjadi terasa luar biasa, karena dilakukan oleh kepala negara. Menurut dia, apa yang diungkapkan oleh Jokowi merupakan pengalaman pribadi dari sang Presiden.
Sejak dulu, Jokowi menjadi ‘media darling’ oleh pemberitaan media. Terlebih, menjelang dilakukannya pemilihan Presiden tahun 2014 kemarin. Hal itu dilakukan untuk mendongkrak rating media khususnya televisi.
“Tapi begitu keliru langsung jadi obyek bullying,” kata Hanafi pada Republika, Sabtu (15/8).
Namun, Hanafi setuju dengan substansi kritik yang disampaikan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Menurutnya, media terlalu mengejar rating dalam program yang disuguhkannya. Seringkali, media melupakan tanggungjawabnya sebagai sarana pendidikan bagi masyarakat.