Jumat 14 Aug 2015 23:58 WIB

Suasana Bentrok Akibat Pilkades di Serang Masih Mencekam

Rep: Hilman Fauzi / Red: Joko Sadewo
tawuran (ilustrasi)
Foto: antara
tawuran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Tawuran antar warga kampung Kejayen dengan kampung Pengarengan, Desa Pejaten, Kecamatan Kabupaten Serang, Banten, membuat kondisi di desa tersebut masih mencekam.  Tawuran yang dipicu kisruh pilkades bahkan dijaga ratusan polisi, Jumat (14/8) malam

 

Aksi yang berlangsung di Jalan Raya Serang - Cilegon ini warga kedua kampung dipersenjatai dengan, balok kayu, batu, rante, bahkan senjata tajam berupa golok dan samurai.

"Kondisinya tadi mencekam banget, pastinya tadi ada yang luka-luka, batu terbang terbangan, mercon (petasan) yang besar juga dilemparin sama warga," kata salah satu warga dilokasi,  Amir Samsuri (47).

Ia menjelaskan  kades terpilih Rofai sudah dilantik hari ini, namun entah kenapa pendukung Rofai tak terima dan langsung menyerang hingga membuat lalu lintas dari arah Serang maupun Cilegon tersendat, karena warga membakar puluhan ban bekas di tengah jalan.

"Sekitar satu jam setengah saling serangnya, polisi dari polsek Kramatwatu juga ada, tapi ga bisa berbuat banyak tadi kalah banyak jumlahnya," jelasnya.  

Sementara itu salah warga Hendra (26) mengatakan bahwa tadi salah satu warga Opan (19) mengalami luka bacok di bagian punggungnya, namun saat ini sudah mendapatkan perawatan.

"Emang dari dulu sering bentrok, tadi ada satu warga yang kena bacok, tapi gapapa, langsung dibawa ke klinik," katanya.

 

Melihat kondisi semakin mencekam, sebanyak 250 personil dari Brimob Polda Banten diterjunkan untuk melakukan pengaman, mengantisipasi bentrok susulan. "Kita terjunkan dua kompi pasukan, personil harus disigakan, untuk mengantisiapsi serangan susulan, sampai kondusif," salah satu petugas kepolisian dari Brimob Polda Banten dilokasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement