Jumat 14 Aug 2015 20:01 WIB

Jokowi Kritik Media, Fadli Zon: Media yang Menjadikannya Presiden

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Fadli Zon
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Wakil Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengaku kaget dengan pidato Presiden Joko Widodo yang mengkritik media.

Menurutnya, nama besar Jokowi seperti saat ini dibesarkan oleh media. Jadi, kalau Jokowi saat ini justru mengkritik media ini sangat mengagetkan.

"Bukannya media yang menjadikan dia presiden," katanya di kompleks parlemen Senayan, Jumat (14/8).

Politikus Partai Gerindra itu menambahkan, keberadaan media sangat penting dalam mendukung dunia politik. Politik tidak bisa dilepaskan dari peran media. Tidak mungkin memberi aturan yang menghambat kebebasan pers.

Soal rating yang disinggung Jokowi tentang media, menurutnya rating menjadi hal wajar bagi media. Sebab, dengan rating, dapat memengaruhi pemasukan sebuah institusi media.

Menurutnya yang terpenting, meskipun mengandalkan rating dalam siaran-siarannya, tapi bagaimana pertanggungjawaban dari program-program media.

"Mudah-mudahan tidak ada regulasi yang membuat media mendapat sensor, sebab jawabannya bukan di sensor," ujarnya.

Fadli mengatakan, media adalah ruang publik. Yang jadi masalah adalah soal kesantunan dan tata krama dari media. Selama tidak ada fitnah dalam pemberitaan media, siaran tetap diperbolehkan.

Ia menambahkan, kalaupun Jokowi sudah mulai alergi dengan kritik yang diungkap media, harus diingatkan. Sebab, kritik bagian dari perbaikan untuk pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement