Jumat 14 Aug 2015 18:56 WIB
Daging Sapi Melambung

Kelangkaan Daging Sapi tak Mungkin Terjadi, Ini Alasannya

Rep: Hilman Fauzi/ Red: Karta Raharja Ucu
Aktivitas jual beli sapi di Pasar Hewan Pon, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (12/8).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Aktivitas jual beli sapi di Pasar Hewan Pon, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (12/8).

SERANG -- Tim Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Banten menggeledah sejumlah feedloter (penggemukan sapi) di wilayah hukum Polda Banten. Di antaranya feedloter milik PT Sukses Ganda Lestari, PT Berdikari, PT Tanjung unggul Mandiri dan PT Septia Anugrah yang berada di Serang dan Lebak.

Menurut Direktur Ditkrimsus Polda Banten Kombes Polisi Nurullah, berdasarkan hasil penggeledahan, petugas menemukan ratusan ekor sapi yang sedang dilakukan penggemukan dan siap potong, namun tak dipasarkan. “Tim kami melakukan pengecekan perusahaan peternakan sapi di wilayah hukum Polda Banten, yaitu PT Ganda Lestari di Desa Sindangheula, Kecamatan Paburan, Kabupaten Serang, PT Berdikasi di Keluarahan Sukawana, Kecamatan Curug, Kota Serang dan PT Setia Anugrah di Desa Nameng, Kecamatan Rangkasbitung, Lebak,” kata Nurullah, Jumat (14/8).

Berdasarkan hasil pendataan di PT Ganda Lestari, petugas menemukan stok sapi impor asal Australia sebanyak 1.342 ekor. Dari jumlah tersebut, yang layak potong sebanyak 376 ekor dan yang belum layak potong sebanyak 834 ekor.

"Untuk yang layak potong merupakan hasil impor pada bulan April lalu. Sedangkan sapi yang belum layak potong merupakan hasil impor bulan Juli sebanyak 702 ekor dan yang baru tiba dari Australia sebanyak 132 ekor,” ungkap Nurullah menjelaskan.

Sedangkan, pendataan di PT Berdikari, petugas tidak menemukan adanya sapi yang sedang dalam proses penggemukan sapi impor dari Australia. Perusahaan tersebut hanya melakukan pembiakan sapi lokal sebanyak 40 ekor. “Sapi impor dari Australia baru akan datang tanggal 19 Agustus mendatang sebanyak 6.000 ekor, dengan tekhnis pengiriman bertahap,” ungkapnya.

Di PT Septia Anugrah, lanjut Nurullah, petugas menemukan stok sapi sebanyak 934 ekor. Dari jumlah tersebut, sapi yang siap potong sebanyak 114 ekor dengan usia penggemukan 101 hari.

“PT Septia Anugrah terakhir melakukan pengiriman sapi kepada salah seorang pengusaha rumah potong hewan bernama Haji Munir pada 7 Agustus kemarin,” katanya.

Berdasarkan hasil pengecekan yang dilakukan tim penyidik Ditkrimsus Polda Banten, kelangkaan sapi di Banten tidak mungkin terjadi. “Kami saat ini sedang melakukan kroscek dan melakukan pendataan, terhadap pengusaha importir sapi tersebut,” ungkapnya.

Dari pengecekan dan pendataan tersebut, tim penyidik Ditkrimsus Polda Banten akan melakukan upaya lain yang dibutuhkan. “Upaya lain tentunya akan kami lakukan, untuk menghilangkan kekhawatiran masyarakat terhadap kelangkaan daging sapi ini,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement