Rabu 12 Aug 2015 22:55 WIB

Pansel KPK Pilih 19 Capim dari Pertimbangan Berbagai Aspek

Rep: C20/ Red: Djibril Muhammad
Ketua tim Panitia Seleksi (Pansel) Destry Damayanti (ketiga kiri) bersama anggota tim Pansel mengumumkan hasil asessment calon pimpinan KPK di Gedung III Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (12/8).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua tim Panitia Seleksi (Pansel) Destry Damayanti (ketiga kiri) bersama anggota tim Pansel mengumumkan hasil asessment calon pimpinan KPK di Gedung III Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah merilis 19 nama dari 48 kandidat. Mereka yang lolos selanjutnya akan menjalani tes wawancara dan kesehatan yang akan dilakukan bertahap dari tanggal 24 hingga 26 Agustus 2015.

Ketua Pansel KPK Destry Damayanti mengatakan keputusan itu diambil setelah melakukan pertimbangan dari berbagai aspek. Ia mengatakan penyaringan 19 capim KPK itu juga melewati sejumlah seleksi yang melibatkan delapan assessor bidang hukum, delapan assessor bidang SDM-Organisasi, dan 16 psikolog senior.

"Kita lihat segala aspek. Kecerdasan, cara kerja, potensi kerja, hingga kepribadian. Ini penting karena tugas KPK ke depan berat, tentunya tekanan makin tinggi," kata Destry di kantor Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Rabu (12/8).

Destry mengungkapkan dari segi kompetensi calon, beberapa hal yang diuji adalah masalah integritas, kepemimpinan, kompetensi hukum dan keuangan. Selain itu, lanjut Destry, Pansel KPK juga melakukan uji wawasan kebangsaan, serta pengembangan organisasi dan SDM kepada para kandidat.

"Karena kami lihat kompetensi yang dimiliki capim ke depan harus bisa saling melengkapi, termasuk masalah koordinasi organisasi, baik hukum, ekonomi dan keuangan," kada Destry.

Dalam hasil tes tahap tiga itu, empat wanita berhasil lolos maju ke tahap selanjutnya. "Dari 19 ini secara garis besar, empat di antaranya adalah wanita," kata Destry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement