Sabtu 08 Aug 2015 21:42 WIB

Habis Ditegur Ibu Pelajar SMK Gantung Diri

Gantung diri (ilustrasi)
Foto: Blogspot.com
Gantung diri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KEPULAUAN RIAU -- Seorang pelajar sekolah menengah kejuruan di Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, mengakhiri hidupnya dengan gantung diri setelah ditegur oleh ibunya untuk segera beristirahat.

Kapolsek Kundur Komisaris Polisi Basta Nababan di Tanjungbatu, ibukota Kecamatan Kundur, Sabtu (8/8), mengungkapkan, aksi nekad korban mengakhiri hidupnya menjadi pelajaran dalam mempelajari kejiwaan anak yang sejatinya masih remaja. "Banyak kasus remaja bunuh diri karena tertekan, tidak tahu mengadu ke mana. Remaja masih labil, memiliki emosi yang bergejolak luar biasa yang sering bertindak di luar akal sehat kita," tuturnya.

Abdul Kahar, siswa kelas XII SMK itu ditemukan dalam kondisi tergantung pada tiang plafon oleh orang tuanya pada Jumat (7/8) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Ibu korban Nurlela, ketika diminta keterangan oleh polisi di Tanjungbatu Kundur, Sabtu menuturkan, anaknya itu ditemukan tergantung dalam kamarnya setelah ditegur agar menghentikan kegiatannya karena sudah larut malam.

Usai ditegur, kata dia, remaja berusia 18 tahun itu langsung masuk kamar dan menguncinya dari dalam. Ia mengatakan sempat memanggil anaknya itu, namun tidak ada sahutan dari dalam kamar.

Karena tidak ada jawaban, Nurlela memutuskan untuk mendobrak pintu kamar, dan setelah terbuka, tubuh anaknya sudah dalam kondisi tergantung pada seutas tali nilon yang dililitkan pada tiang plafon langit kamarnya. "Saya tidak menyangka anak saya itu nekad berbuat seperti itu," kata dia.

Ia berteriak-teriak memanggil para tetangga yang dalam sekejap berhamburan menuju rumah korban, seketika lingkungan setempat heboh dengan kejadian tersebut. Sejumlah polisi yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Kundur langsung turun ke tempat kejadian perkara. Jenazah korban diturunkan dari tali nilon yang melilit lehernya.

Menurut Komisaris Basta Nababan, korban sebelumnya ditegur orang tuanya agar mengakhiri kegiatannya malam itu. "Sudahlah, macam tak ada waktu lain," kata dia, menirukan ucapan orang tua korban.

Sebelum mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, jelas Kapolsek, korban sempat berkirim sms atau pesan singkat melalui telepon seluler, yang isinya mengungkapkan bahwa hidupnya tidak lama lagi. Korban juga sempat menceritakan kepada pacarnya tentang pertengkarannya dengan ibunya.

"Telepon seluler yang digunakan untuk sms-an dengan pacarnya kita amankan untuk kepentingan penyelidikan. Jenazah korban juga kita visum untuk kepentingan pemeriksaan," kata dia.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement