Sabtu 08 Aug 2015 08:05 WIB

Abu Gunung Raung Selimuti Bandara Ngurah Rai

Semburan abu vulkanis Gunung Raung terlihat dari Dusun Sepanas, Desa Redjo Agung, Kecamatan Sumber Wringin, Bondowoso, Jawa Timur, Jumat (10/7).
Foto: Antara
Semburan abu vulkanis Gunung Raung terlihat dari Dusun Sepanas, Desa Redjo Agung, Kecamatan Sumber Wringin, Bondowoso, Jawa Timur, Jumat (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pengelola Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, kembali menutup operasional bandara setempat. Penyebabnya karena sebaran abu vulkanik Gunung Raung mengganggu jalur penerbangan.

"Bandara kembali kami tutup berdasarkan rekomendasi dari BMKG," kata Co-General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, I Gusti Ngurah Ardita, di Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu (8/8).

Kementerian Perhubungan pun mengeluarkan "Notice to Airmen" atau Notam dengan nomor A1661/15 kepada seluruh personel penerbangan di dunia terkait penutupan operasional bandara itu. Aktivitas penerbangan mulai ditutup pukul 06.30 Wita hingga diperkirakan pukul 12.00 Wita atau ketika kawasan udara Ngurah Rai telah aman untuk penerbangan.

Sistem buka tutup bandara tersebut dipastikan mengganggu puluhan jadwal penerbangan baik domestik maupun mancanegara. Ribuan calon penumpang juga gagal berangkat menuju sejumlah kota di Tanah Air termasuk sejumlah destinasi internasional.

Sebagian besar dari mereka memilih bertahan di bandara sembari menunggu kepastian jadwal keberangkatan dari pihak maskapai penerbangan. Sejumlah penumpang juga tampak pasrah menunggu pengumuman penerbangan akan dibuka kembali. Meski demikian, para calon penumpang itu memaklumi keadaan alam yang termasuk keadaan darurat tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement