Sabtu 08 Aug 2015 06:06 WIB

Jokowi Akui Bertemu Pimpinan KIH, Bahas Apa?

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo menberikan sambutan ketika pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Lapangan Karebosi, Makasar,Sulsel, Senin (3/8).
Foto: Republika/Prayogi
Presiden Joko Widodo menberikan sambutan ketika pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Lapangan Karebosi, Makasar,Sulsel, Senin (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui adanya pertemuan dengan para pimpinan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Pertemuan itu berlangsung di Istana Merdeka pada Kamis (6/7) malam kemarin.

Namun, Presiden membantah pertemuannya dengan petinggi KIH itu untuk membahas masalah perombakan kabinet. Pertemuan itu, ucap Jokowi, memang agenda rutin yang biasa digelar.

"Pertemuan rutin, semuanya dibicarakan, masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, semuanya," ucap di JIExpo Kemayoran, Jumat (7/8).

Seperti diketahui, Istana telah memastikan akan ada perombakan kabinet dalam waktu dekat. Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki mengatakan, sinyal soal reshuffle itu sudah jelas disampaikan Jokowi dalam berbagai kesempatan.

"Sinyalnya kan sudah cukup jelas, Presiden perlu melakukan reshuffle. Dan reshuffle ini dikaitkan dengan upaya untuk memperbaiki kinerja pemerintah," katanya pada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (6/7).

Namun, mengenai siapa menteri yang akan diganti dan kapan waktu perombakan kabinet itu, kata Teten, masih dirahasiakan Presiden. Yang pasti, menurutnya, cepat atau lambat perombakan kabinet pasti terjadi.

Lebih lanjut, Teten mengatakan, Jokowi bisa melakukan perombakan kabinet dengan mencopot atau merotasi menteri-menterinya. Hal itu tergantung kebijakan Presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement