REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Erupsi Gunung Raung kembali mengganggu kegiatan penerbangan dari dan ke Bali, Kamis (6/8).
Sekitar 12.00 Wita, salah satu Bandara internasional terkemuka di Indonesia itu, sempat ditutup selama 3,5 jam, atau sekitar 210 menit. "Tapi tadi tepatnya pada 15.30 wita bandara sudah beroperasi lagi," kata Humas PT AP I, Sherly.
Sebelumnya, sesuai dengan NOTAMN 1635/15, pada Kamis, 6 Agustus 2015 Bandara Ngurah Rai ditutup selama enam jam, mulai 12.00 wita-18.00 wita. Namun pada 15.30 wita, Bandara Ngurah Rai sudah dibuka kembali.
Sherly membenarkan penutupan sementara Bandara Ngurah Rai, didasarkan atas paparan Analisis Utama Cuaca dalam Rapat Emergency Crisis Centre Ruang Mountain di Gedung EOC Bandara Ngurah Rai.
Dalam pertemuan itu diinformasikan kalau abu Gunung Raung bergerak ke arah sebelah barat landasan Bandara Ngurah Rai.
"Memang dikhawatirkan abu Raung akan menutupi jalur udara penerbangan dari dan menuju Bali. Tapi sekarang keadaan sudah membaik," kata Sherly.
Sementara itu terkait dengan erupsi Raung, dua penerbangan asal Australia yakni Jet Star dan Virgin membatalkan penerbangannya. Dari 15 flight, penumpang yang gagal diangkut sebanyak 787 penumpang.
Sedangkan sejumlah flight lainnya, selama ada ancaman debu Raung Kamis siang, maskapai bersangkutan hanya menunda penerbangan, bukan membatalkan.
Jadi sejumlah penerbangan yang sempat tertunda, sudah mengangkut penumpang kembali. "Selain dua maskapai Australia itu, belum ada data lainnya tentang pembatalan penerbangannya," kata Sherly.