REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- PT Angkasa Pura I Cabang Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali membuka kembali operasional bandara setempat setelah sempat ditutup selama 3,5 jam sejak pukul 12.00 Wita.
"Kami telah membuka kembali operasional penerbangan mulai pukul 15.30 Wita," kata Co-General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, I Gusti Ngurah Ardita, Kamis (6/8).
Menurut dia, pembukaan tersebut sesuai rekomendasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta dari instansi terkait lainnya yang menginformasikan bahwa kawasan udara menuju Bali telah terbebas dari sebaran abu vulkanik Gunung Raung. Sedikitnya 52 jadwal penerbangan rute domestik dan 80 jadwal penerbangan rute internasional terganggu akibat penutupan sementara bandara itu.
Akibat penutupan tersebut, ribuan calon penumpang tertahan di bandara dan sejumlah penerbangan terpaksa dialihkan ke bandara terdekat seperti ke Surabaya.
Hingga saat ini, baru dua maskapai dari Australia yakni Jetstar sebanyak sembilan penerbangan dan Virgin Australia sebanyak enam penerbangan yang tetap membatalkan jadwal penerbangannya ke Bali. Meski demikian, seluruh penerbangan yang sempat tertunda tersebut dijadwalkan akan menunggu giliran untuk diberangkatkan setelah dibuka kembali pukul 15.30 Wita.
Buka tutup operasional bandara tersebut merupakan kegiatan yang kesekian kalinya dilakukan oleh operator setempat karena aktivitas gunung tertinggi kedua di Jawa Timur itu kembali meningkat. Sebaran abu mengarah ke selatan dan barat daya atau hanya berjarak sekitar 18 kilometer dari Bali.