Selasa 04 Aug 2015 19:42 WIB

Muhammadiyah tak Larang Kadernya Berpolitik

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin memberikan sambutan dalam acara silahturhami saudagar Muhammadiyah di Wisma Kalla, Makasar, Sulsel, Selasa (4/8).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin memberikan sambutan dalam acara silahturhami saudagar Muhammadiyah di Wisma Kalla, Makasar, Sulsel, Selasa (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sejak berdirinya sebagai organisasi Islam, Muhammadiyah tidak terjun dalam dunia perpolitikan. Hal ini dilakukan agar jalan dakwah Muhammadiyah mampu diterima banyak kalangan masyarakat, termasuk partai politik.

Namun, PP Muhammadiyah tidak menghambat dan mendukung kadernya terjun ke dunia politik. Syaratnya, kader tersebut bersungguh-sungguh dalam dunia politik.

"Tapi saya menganjurkan agar kader Muhammdiyah tidak terlibat politik praktiks. Kalau bisa jangan masuk pendidikan partai politik," ujar Bendahara PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, Selasa (4/8).

Menurut Anwar, Muhammadiyah merupakan organisasi yang bekerja untuk melakukan dakwah. Jika Muhammadiyah aktif dalam perpolitikan, maka kita akan sulit dalam melakukan dakwah. 

Anwar menyebut, dalam sebuah politik terdapat istilah benar salah paratai politik tetap akan membenarkan hal tersebut. Hal ini berbanding terbalik dengan dengan jalan Muhammadiyah yang membenarkan yang benar dan menyalahkan yang salah.  "Untuk itu saya harap Muhammadiyah tidak aktif dalam berpolitik," ujar Anwar.

Tetapi Muhammadiyah sejauh ini mampu melakukan berbagai kerja sama dan pendekatan dengan hampir seluruh partai politik. Mulai dari partai besar sampai partai yang tidak bernapaskan Islam bisa berdekatan dengan Muhammadiyah. 

"Hal ini membuat partai politik bisa ikut dan mengerti tentang Muhammadiyah," katanya mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement